- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 10 Desember 2024 | 05:00 WIB
: Danrem 174/ATW Brigjen TNI Andy Setyawan memimpin upacara penerimaan 3 Batalyon Teritorial Pembangunan di Pelabuhan Merauke
Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 11 November 2024 | 10:32 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 279
Merauke, InfoPublik – Tiga batalyon teritorial yang ditugaskan secara khusus untuk menyukseskan program strategis nasional (PSN) melalui pembukaan lahan 1 juta hektar untuk cetak sawah di Distrik Ilwayab, tiba di Pelabuhan Merauke, Minggu (10/11/2024).
Ketiga batalyon yang tiba di Merauke tersebut adalah Yonif 801/Nduka Adyatama Yuddha, Yonif 802/Wimani Mambe Jaya, dan Yonif 803/Ksatria Yuddha Kentsuwri. Pj Gubernur Papua Selatan Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi didampingi Pj Sekda Maddaremmeng turut hadir pada upacara penerimaan ketiga batalyon teritorial pembangunan PSN tersebut.
Upacara penerimaan dipimpin Danrem 174/ ATW, Brigjen TNI Andy Setyawan di Pelabuhan Yosudarso, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Ketiga batalyon ini akan ditempatkan di Wanam, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel.
"Semoga kedatangan kalian membawa keberkahan dan kedamaian bagi masyarakat serta semakin mendorong kemajuan pembangunan di wilayah Papua, khususnya di wilayah Papua Selatan," kata Danrem 174/ ATW Brigjen TNI Andy Setyawan.
Brigjen TNI Andy Setyawan mengatakan, perlu diketahui bahwa Yonif teritorial pembangunan memiliki tugas pokok untuk menegakkan kedaulatan dan mempertahankan wilayah Negara Republik Indonesia (NKRI) serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Selanjutnya, Yonif teritorial pembangunan secara khusus dan spesifik untuk mendukung keamanan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat di daerah. Untuk itu, kata dia, keberadaan Yonif teritorial pembangunan di Papua Selatan ini harus mampu menyukseskan program pemerintah khususnya program ketahanan pangan.
Oleh karenanya, Brigjen TNI Andy Setyawan menegaskan kepada prajurit teritorial pembangunan agar memahami dan melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya serta melakukan koordinasi secara intens dengan pemerintah daerah, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda.
"Selalu humanis dalam pelaksanaan tugas dengan cara melakukan komunikasi sosial dan pembinaan teritorial dengan pendekatan kultur adat dan budaya serta pedoman hak asasi manusia dalam pelaksanaan tugas," katanya.
Kemudian, melihat pentingnya tugas yang akan dilaksanakan, para anggota diminta segera beradaptasi dan pelajari situasi dan kondisi agar dapat melaksanakan tugas secara profesional, proposional dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. (McMrk/02/Ngr)