- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 7 November 2024 | 11:18 WIB
: Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho dalam kegiatan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur (DJP Kemenkeu) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur (DJPb Kemenkeu), pada acara acara Temu Media dengan tema “Sinergi Berkesinambungan Untuk Menjaga Stabilitas dalam Menghadapi Tantangan Global Tahun 2025”. Rabu (6/11/2024) di Surabaya.
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 7 November 2024 | 11:14 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 56
Surabaya, InfoPublik- Ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2024 tercatat tumbuh 4,91persen (yoy), melambat dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yaitu sebesar 4,98 persen (yoy). Perlambatan kinerja ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2024 terutama disebabkan moderasi net ekspor yang dipengaruhi oleh kenaikan impor terutama pada kelompok bahan baku, termasuk besi baja.
Hal itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho dalam kegiatan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur (DJP Kemenkeu) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur (DJPb Kemenkeu), pada acara acara Temu Media dengan tema “Sinergi Berkesinambungan Untuk Menjaga Stabilitas dalam Menghadapi Tantangan Global Tahun 2025”. Rabu (6/11/2024) di Surabaya.
Dikatakannya, optimisme perekonomian Jawa Timur tahun 2024 yang tetap kuat, kendati melambat dibanding triwulan sebelumnya. Pada sisi penawaran, perlambatan terutama disebabkan oleh kinerja Lapangan Usaha (LU) Pertanian seiring normalisasi pasca panen raya padi di Triwulan II 2024 dan penurunan produksi cabai rawit dan LU Konstruksi pasca terakselerasi pada awal tahun 2024. Kinerja LU Penyediaan Akomodasi Mamin juga termoderasi sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca Idulfitri dan Iduladha.
Pada sisi harga, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim pada Oktober 2024 tercatat mengalami inflasi 0,15% (mtm), lebih tinggi dibandingkan Triwulan III 2024 yang mengalami deflasi 0,12%, (mtm) dan capaian inflasi nasional sebesar 0,08% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Jawa Timur tercatat sebesar 1,66% (yoy), masih terjaga pada rentang sasaran inflasi. Masih terjaganya tekanan inflasi Jawa Timur dalam rentang sasaran tidak terlepas dari kuatnya supaya pengendalian inflasi Jawa Timur melalui implementasi GNPIP yang masif, bersinergi dengan TPIP dan TPID. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)