- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 7 November 2024 | 05:50 WIB
: Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh. Foto: dok.pemkotsurabaya
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 7 November 2024 | 05:54 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 70
Surabaya, InfoPublik – Guru di Surabaya terus berinovasi dalam proses pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik. Salah satunya dilakukan oleh seorang guru SD Negeri yang baru-baru ini videonya viral di media sosial. Guru tersebut meminta para siswa menggunakan aneka topeng saat penilaian harian mata pelajaran Matematika.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menegaskan dalam kegiatan belajar mengajar, para guru di Surabaya sudah dibekali dengan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
"Strategi-strategi pembelajaran yang digunakan sudah jelas standar dan ukurannya, sehingga guru bisa menilai efektivitasnya dalam mendidik siswa," ujar Yusuf saat dikonfirmasi pada Rabu (6/11/2024).
Yusuf menjelaskan bahwa penggunaan topeng dalam penilaian harian Matematika bertujuan untuk mengajarkan karakter kejujuran kepada siswa. Selain itu, guru juga berusaha menjadikan pelajaran Matematika, yang sering kali ditakuti oleh siswa, menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
"Guru tersebut tidak mewajibkan siswa untuk membawa topeng. Topeng yang ada di rumah bisa digunakan. Jika tidak ada, siswa tetap diperbolehkan mengikuti penilaian harian seperti biasa," jelasnya.
Topeng tersebut digunakan pada awal dan akhir penilaian untuk memberikan motivasi kepada siswa, dengan tujuan agar mereka dapat memahami bagaimana karakter orang yang bermuka dua atau tidak jujur saat ujian. Respons siswa pun beragam—ada yang merasa senang, tertawa, dan lebih bersemangat dalam mengerjakan soal-soal. Hasilnya, nilai Matematika siswa tersebut rata-rata meningkat dan bagus.
Penggunaan topeng ini tidak dilakukan sepanjang penilaian harian berlangsung. Topeng hanya dipakai selama sekitar 10 menit di awal dan akhir kegiatan. Yusuf menambahkan, tujuan penggunaan topeng ini sangat baik karena mengandung nilai pendidikan karakter, seperti melatih kejujuran anak, yang diterapkan tidak hanya saat ujian tetapi juga dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
"Para guru memang menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Ada yang menggunakan topeng seperti ini, ada juga yang memakai boneka, wayang, audio-visual, dan media lainnya. Semua itu bertujuan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa,"tambahnya.(MC Jatim/ida-her/eyv)