- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 7 November 2024 | 05:59 WIB
: Pelepasan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren di halaman kantor perwakilan Bank Indonesia Jatim di Surabaya, Rabu (6/11/2024). Foto: dok. MC jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 7 November 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 86
Surabaya, InfoPublik – Dalam rangka memperkuat perekonomian daerah, ketahanan pangan, serta mewujudkan ekonomi inklusif, Bank Indonesia bersama sejumlah mitra menggelar kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren di Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, meningkatkan literasi ekonomi, serta mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia terkait stabilisasi harga dan digitalisasi kepada para stakeholders melalui media massa.
"Kami percaya, melalui peran media, cerita sukses UMKM dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia akan tersebar lebih luas, menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Indonesia," ujar Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur, saat melepas peserta Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim di Surabaya, Rabu (6/11/2024).
Erwin menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini, masyarakat berkesempatan untuk melihat lebih dekat berbagai klaster unggulan dan pondok pesantren yang telah dibina oleh Bank Indonesia. Salah satunya adalah Klaster Bawang Merah di Sumenep, yang dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru. Koperasi ini fokus pada produksi bawang merah dari varietas unggul khas Sumenep yang memiliki daya simpan lebih lama, tahan terhadap penyakit, dan dapat ditanam di luar musim, menjadikannya varietas pengendali inflasi.
Selain itu, terdapat Klaster Padi Organik di Mojokerto, yang dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk. Perkumpulan ini mengembangkan budidaya padi organik secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Mereka tidak hanya memproduksi beras putih organik, tetapi juga beras merah, coklat, dan hitam untuk memperluas pangsa pasar. Perkumpulan Brenjonk juga telah mengimplementasikan digitalisasi dalam proses produksi, seperti penggunaan drone untuk pemupukan, yang dapat menekan biaya produksi hingga 15 persen.
Untuk pondok pesantren, salah satunya adalah Pondok Pesantren Fathul Ulum di Jombang, yang berdiri sejak tahun 2007. Ponpes ini memiliki sembilan unit usaha, termasuk peternakan, perikanan, welding, konveksi, advertising, bakery, pertanian, toserba, dan F&B. Pondok pesantren ini juga telah menerapkan Internet of Things (IoT) dalam pengembangan pertanian untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Bahkan, Ponpes Fathul Ulum berhasil meraih juara III dalam Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2023.
"UMKM klaster dan pondok pesantren binaan ini juga telah menggunakan QRIS dalam pembayaran, serta memanfaatkan digital farming dan e-commerce sebagai platform untuk penjualan produk," jelas Erwin.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan bahwa dalam kegiatan Jelajah UMKM dan Ponpes kali ini, Bank Indonesia juga melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia GenBI.Mahasiswa GenBI yang telah diseleksi melalui program sertifikasi public speaking dan keaktifannya dalam memposting kebijakan Bank Indonesia di media sosial mereka, berperan sebagai garda terdepan dalam mengkomunikasikan kebijakan Bank Indonesia.
GenBI, yang merupakan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia, memiliki peran penting sebagai komunikator kebijakan dan pencerita cerita sukses UMKM dan pondok pesantren, yang turut menjaga ketahanan pangan, mendorong digitalisasi, menyerap tenaga kerja, dan memberdayakan ekonomi lokal.
"Kami berharap melalui kegiatan Jelajah UMKM ini, GenBI dan media massa dapat menjadi komunikator yang menyebarkan berbagai cerita sukses dan potensi UMKM serta Pondok Pesantren di Jawa Timur kepada masyarakat luas,"ujar Erwin, berharap kegiatan ini dapat semakin mendorong pengembangan ekonomi inklusif di wilayah tersebut.(MC Jatim/ida/eyv)