- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 6 November 2024 | 14:45 WIB
: Kepala BPS Jatim, Zulkipli saat konferensi pers di Lt.2, Ruang Vicon Kantor BPS Jatim, Surabaya, Selasa (5/11/2024). Foto : Vivin Mc Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 6 November 2024 | 14:03 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 93
Surabaya, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengungkapkan bahwa ekspor barang dan jasa menjadi penyumbang utama terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, berdasarkan pengeluaran Year on Year (YoY). Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Jatim, Zulkipli, dalam konferensi pers yang berlangsung di Ruang Vicon Kantor BPS Jatim, Surabaya, pada Selasa (5/11/2024).
"Menurut data pengeluaran Year on Year, ekspor barang dan jasa adalah penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, dengan kontribusi mencapai 5,79 persen,"katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III 2024. Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi rumah tangga, yang memiliki pangsa terbesar dalam struktur pengeluaran.
"Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga menunjukkan pertumbuhan positif, didorong oleh kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad dan Tahun Baru Islam 1 Muharram, serta meningkatnya aktivitas politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024," tambahnya.
Berdasarkan struktur pengeluaran pada triwulan III 2024, komponen utama yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah konsumsi rumah tangga, ekspor barang dan jasa, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Selain itu, konsumsi pemerintah, konsumsi LNPRT, dan impor barang dan jasa juga menunjukkan kinerja yang positif.
Zulkipli menambahkan, untuk konsumsi rumah tangga, subkomponen yang menjadi pendorong utama pertumbuhannya meliputi makanan dan minuman non-alkohol, transportasi, restoran dan hotel, barang pribadi dan jasa perorangan, serta perumahan, listrik, air, dan gas.
Di sektor ekspor, komoditas utama yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain perhiasan dan permata, tembaga, kayu, barang dari kayu, tembakau, serta bahan kimia organik. Sementara itu, PMTB juga menunjukkan pertumbuhan yang positif seiring dengan berjalannya sejumlah proyek pembangunan besar, seperti pembangunan jalan tol, smelter di Gresik, bendungan Bagong, dan jalur lintas selatan (JLS).
Dengan kinerja positif ini, Zulkipli berharap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dapat terus terjaga hingga akhir tahun 2024. (MC Jatim/ida-vin/eyv)