- Oleh MC KOTA DUMAI
- Minggu, 22 Desember 2024 | 06:18 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 6 November 2024 | 07:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 178
Padang, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang terus berupaya keras untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya dengan berbagai strategi yang melibatkan lintas sektor dan kelompok prioritas.
“Stunting bukan sekadar masalah tinggi badan, tetapi juga berdampak langsung pada kecerdasan dan sistem imun anak. Ini adalah tantangan yang perlu kita atasi bersama,” ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setko Padang, Edi Hasymi, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar di The ZHM Premiere Hotel, Kota Padang, Sumatra Barat, Selasa (5/11/2024).
Menurut Edi Hasymi, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menunjukkan peningkatan angka stunting di Kota Padang, dari 19,5 persen pada 2022 menjadi 24,2 persen pada 2023.
Namun, data terbaru dari EPPGBM Kota Padang pada September 2024 menunjukkan adanya penurunan hingga 2,53 persen, sebuah hasil yang memotivasi Pemkot Padang untuk memperkuat program yang sudah berjalan.
Untuk lebih mengoptimalkan program penurunan stunting, Pemkot Padang mengembangkan strategi yang komprehensif, menyasar kelompok-kelompok prioritas, termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan.
“Kami fokus pada intervensi gizi spesifik dan sensitif, seperti peningkatan layanan di Posyandu, pemeriksaan kesehatan calon pengantin di Puskesmas, serta optimalisasi aplikasi Elsimil untuk pendampingan keluarga,” jelas Edi.
Edi Hasymi juga mengungkapkan harapannya agar kolaborasi yang kuat antar sektor dapat membantu Pemkot Padang mencapai target penurunan stunting yang signifikan.
Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Eri Sendjaya, menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini juga dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas kinerja TPPS dan memastikan setiap program dilaksanakan dengan pendekatan yang terukur.
(MC Padang/June)