- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:29 WIB
: Pembukaan Festival Teluk Lalong (FTL) 2024 di Astaka Teluk Lalong, Luwuk, Rabu (30/10/2024)
Oleh MC KAB BANGGAI, Rabu, 6 November 2024 | 04:51 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 236
Banggai, InfoPublik – Pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan terus digaungkan hingga ke daerah. Salah satunya di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang belum lama ini menggelar Festival Teluk Lalong (FTL) 2024.
Ajang pariwisata terbesar di Kabupaten Banggai itu digelar di Astaka Teluk Lalong, Luwuk, selama empat hari (30 Oktober – 2 November) dengan mengusung tema “Semangat Lestari dan Pariwisata Berkelanjutan”.
Edisi keenam FTL ini berfokus pada pelestarian seni, budaya lokal Babasalan (Banggai, Balantak, Saluan, Andio), dan edukasi tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih, menyatakan, FTL 2024 merupakan momen penting untuk menyadarkan masyarakat akan perlunya menjaga alam dan budaya agar tetap lestari.
"Semangat lestari ini mengingatkan kita untuk melestarikan alam dan budaya, sehingga bisa diwariskan ke generasi mendatang," ujar Diah.
Diah berharap Festival Teluk Lalong dapat masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, sebuah agenda nasional yang akan mendongkrak citra pariwisata Banggai.
"Mudah-mudahan pada sesi penilaian kedua, Dinas Pariwisata Banggai bisa menampilkan presentasi terbaiknya," tambahnya.
Selain melestarikan budaya, Festival Teluk Lalong juga memperlihatkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
"Mari kita jadikan festival ini bukti nyata bahwa pariwisata dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Semangat kita untuk menjaga kelestarian ini adalah kunci agar keindahan Teluk Lalong tetap bisa dinikmati anak cucu kita," ungkap Diah.
Pjs. Bupati Banggai, Raziras Rahmadillah, menambahkan, kehadiran para pejabat Kementerian Pariwisata dalam festival ini menjadi sinyal penting bagi perkembangan pariwisata di Banggai.
Dia berharap, ajang seperti ini bisa menghidupkan kembali berbagai event pariwisata lokal untuk memperkenalkan potensi daerah ke kancah nasional dan internasional.
Pada Festival Teluk Lalong 2024, Dinas Pariwisata Banggai juga menyediakan berbagai stan UMKM yang menjajakan produk kriya dan kuliner lokal.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Banggai, Ismed M. Wardhana, adanya festival ini juga meningkatkan kunjungan wisata yang secara langsung berdampak pada ekonomi masyarakat. “Rata-rata wisatawan mancanegara tinggal di Banggai selama 40 hari,” jelasnya.
Ismed juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung perkembangan pariwisata di Banggai. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi UMKM dan perputaran ekonomi di sekitar Teluk Lalong,” ucapnya.
Selain kegiatan budaya, FTL 2024 juga mengedepankan pelestarian lingkungan dengan berbagai program seperti karnaval budaya bertema lingkungan, kegiatan bersih-bersih pantai, dan sosialisasi sadar wisata yang melibatkan pelajar setempat.
Kegiatan edukasi tentang pariwisata berkelanjutan melalui talkshow dan diskusi menghadirkan narasumber dari Kementerian Pariwisata RI dan akademisi dari Australia.
Salah satu kegiatan unik adalah pelepasan benih ikan cardinal di perairan Teluk Lalong untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Ada juga “Fashion on the Street” dengan tema pantai bernuansa batik lokal dan malam puncak "Reward Bangko Seven" yang menutup rangkaian acara FTL 2024.
Festival Teluk Lalong 2024 diharapkan tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga membangun kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan, mendukung perekonomian lokal, serta memperkuat jati diri budaya Banggai untuk generasi mendatang. (MC Kab Banggai)