- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:22 WIB
: BBKSDA Jatim dan JLC-TAFIP Lepasliarkan Lima Lutung Budeng ke Alam Pulau Sempu -Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 85
Surabaya, InfoPublik - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur bersama Javan Langur Centre – The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC-TAFIP) berhasil melepasliarkan lima ekor Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang.
Kelima lutung tersebut, yang diberi nama Bella, Sarah, Tejo, Supri, dan Yudi. Mereka merupakan hasil dari upaya penegakan hukum konservasi pada 2023 di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Probolinggo.
Sebelum pelepasliaran ini, kelima lutung telah menjalani masa rehabilitasi hampir dua tahun di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Kota Batu. Proses rehabilitasi ini sangat penting untuk memulihkan kesehatan mereka dan membebaskan mereka dari penyakit bawaan maupun zoonosis, penyakit yang mungkin tertular dari manusia.
Menurut Iwan Kurniawan, Manajer JLC-TAFIP, dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024) mengatakan selama di pusat rehabilitasi, lutung-lutung tersebut dilatih untuk berperilaku alami melalui metode *environmental enrichment* atau pengkayaan lingkungan.
"Ada tiga tahap penting dalam proses rehabilitasi ini, yaitu adaptasi lingkungan, adaptasi pakan, dan adaptasi sosial. Ketiga unsur ini yang memastikan lutung siap dilepasliarkan," ujar Iwan.
Sebelum benar-benar dilepas ke alam bebas, lutung-lutung tersebut menjalani masa habituasi selama beberapa hari di Pulau Sempu, yang dilakukan dalam kandang pelepasan berbahan jaring polinet. Proses ini bertujuan untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya secara bertahap.
Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, menjelaskan bahwa pelepasliaran ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan di Cagar Alam Pulau Sempu, dengan total 15 ekor lutung yang sudah dilepaskan sebelumnya. “Harapannya, lutung-lutung ini bisa bertahan dan berkembang biak di habitat alaminya,” kata Heru Rudiharta, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Jatim.
Setelah pelepasliaran, tim BBKSDA Jatim dan JLC-TAFIP akan melakukan pemantauan intensif untuk memastikan lutung-lutung ini mampu beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar. Monitoring ini juga bertujuan untuk memantau perkembangan populasi lutung di Pulau Sempu sebagai upaya pelestarian satwa langka tersebut di Jawa Timur. (MC Jatim/ida-jal/eyv)