- Oleh MC PROV RIAU
- Jumat, 1 November 2024 | 18:46 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 28 Oktober 2024 | 15:57 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 152
Pekanbaru, InfoPublik - Asisten II Setdaprov Riau, M. Job Kurniawan, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual yang berlangsung di RCC Menara Lancang Kuning, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Senin (28/10/2024).
Dalam rapat ini, ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga barang dan jasa di Riau.
Job Kurniawan menjelaskan bahwa tingkat inflasi di Provinsi Riau tercatat sebesar 1,38 persen, menempatkan Riau di posisi 10 terendah di antara provinsi lain di Indonesia. Angka ini menunjukkan inflasi yang terkendali dibandingkan dengan daerah lain.
"Pada prinsipnya, inflasi Provinsi Riau masih terkendali, namun harus tetap kita awasi," ujar Job usai mengikuti Rakor.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Riau mengalami deflasi selama empat bulan terakhir (Juli - September 2024). Pada bulan September, deflasi mencapai angka 0,33 persen.
Meskipun ini menunjukkan penurunan inflasi, Job mengingatkan bahwa deflasi yang cukup dalam dapat berdampak negatif pada produsen, karena hasil produksi mereka mungkin dihargai dengan sangat rendah.
Sebaliknya, inflasi yang terlalu tinggi, yaitu di atas 3,5 persen, dapat menyebabkan kesulitan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Oleh karena itu, ia berharap inflasi di Riau dapat tetap stabil hingga akhir tahun, dengan target inflasi di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.
"Kita berharap bulan depan bisa lebih baik dari ini. Target kita 2,5 persen plus minus 1 persen, dan kita akan terus memantau agar deflasi tidak terlalu dalam. Kita harus menjaga agar harga tetap terkendali, baik untuk produsen maupun konsumen, terutama menjelang Nataru nanti," tutup Job.
(Mediacenter Riau/Alw)