Pengukuhan Belia Adat di Kepulauan Meranti, Generasi Muda Siap Lestarikan Budaya Melayu

: Para penari sanggar Folakatu Art menarikan Tarian Zapin Malayu pada Peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke-72 Tahun 2024 di Aula Tien Wahab Kantor Kepolisian Restort Kota Tidore, Sabtu (26/10/2024). Tarian ini biasanya bercerita tentang keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, pusar belanak, dan lainnya. MC Tidore/Hanafidano.


Oleh MC KAB MERANTI, Senin, 28 Oktober 2024 | 13:46 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 109


Selatpanjang, InfoPublik - Sebanyak 50 pelajar tingkat SMA sederajat dikukuhkan sebagai Belia Adat oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Gedung LAMR, Jalan Dorak, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, pada Minggu (27/10/2024).

Pengukuhan ini bertujuan untuk memperkuat peran generasi muda dalam melestarikan adat istiadat dan budaya Melayu.

"Alhamdulillah, selamat mengemban amanah dan tugas bagi Belia Adat yang baru saja dikukuhkan. Semoga ananda semua bisa menjadi generasi yang terus melestarikan adat istiadat serta budaya di Tanah Jantan, Kepulauan Meranti ini," ujar Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Taufik mengapresiasi panitia dari LAMR Kabupaten Kepulauan Meranti atas keberhasilan penyelenggaraan pengukuhan ini. Menurutnya, meskipun dalam berbagai keterbatasan, LAMR Kepulauan Meranti tetap gigih melestarikan adat budaya.

"Semoga nilai dan adat istiadat bukan hanya dididik dari sebuah organisasi, tetapi sudah diamalkan sejak masa belia," harap sastrawan asal Teluk Belitung, Kecamatan Merbau tersebut.

Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab, Sudandri Yaudah, menyampaikan bahwa amanah yang diemban oleh generasi muda sebagai Belia Adat diharapkan mampu menjunjung tinggi adat dan martabat Melayu di Bumi Lancang Kuning, khususnya di Kepulauan Meranti.

"Belia Adat LAMR diharapkan proaktif menggali dan menerapkan nilai-nilai yang terdapat pada masyarakat, khususnya generasi muda, sehingga kearifan lokal di Kepulauan Meranti tetap berasaskan tunjuk ajar Melayu," ungkap Sudandri.

Sebagai kabupaten yang majemuk dengan berbagai suku dan agama, keberadaan LAMR diharapkan menjadi pengikat dan payung pemersatu, serta memberikan kontribusi berupa pemikiran, ide-ide, dan nasehat dalam mendukung proses pembangunan di Kepulauan Meranti.

"Kami berharap Datuk-datuk dan Datin-datin terus membimbing anak-anak kita ini dalam melestarikan nilai-nilai luhur adat dan budaya dalam kehidupan sosial bermasyarakat," tambah Sudandri.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Selasa, 22 Oktober 2024 | 05:46 WIB
Lomba Berjepin Antar-ASN Pontianak Meriahkan Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Kamis, 4 Januari 2024 | 14:30 WIB
Saro'an Akbar Kembangkan Khasanah Budaya Melayu