BRGM Fasilitasi Kemitraan Usaha: Dorong Produk Unggulan Lahan Gambut ke Pasar

:


Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 24 Oktober 2024 | 19:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 136


Pekanbaru, InfoPublik - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menitikberatkan pada dua pendekatan utama dalam restorasi gambut, yaitu pembasahan lahan dan kesejahteraan masyarakat.

Keduanya dianggap sebagai kunci keberhasilan restorasi yang menyeluruh melalui tiga aspek utama: konservasi, komunitas, dan peningkatan mata pencaharian.

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BRGM, Gatot Soebiantoro, menjelaskan hal tersebut pada acara temu bisnis penguatan kemitraan usaha Kelompok Masyarakat Desa Mandiri Peduli Gambut (DPMG) di Hotel Pangeran, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (23/10/2024).

“Program Pengembangan Usaha Masyarakat (PUM) dari BRGM bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat serta mendorong partisipasi aktif dan kemitraan dalam restorasi gambut di tingkat lapangan,” ujar Gatot.

Program PUM, lanjut Gatot, dimulai dengan pendampingan usaha, pelatihan penguatan bisnis, hingga peningkatan produksi dan kualitas produk. BRGM juga fokus memperbaiki aspek legalitas produk serta memperluas akses pemasaran melalui ajang temu bisnis antara kelompok masyarakat (pokmas) dan pembeli hasil atau offtaker.

“Pada kegiatan ini, BRGM mempertemukan 12 pokmas dengan 20 offtaker dari Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Fokus kegiatan adalah pendekatan business to business, di mana BRGM bertindak sebagai fasilitator agar kedua belah pihak dapat mencapai kesepahaman bisnis,” jelas Gatot.

Forum temu bisnis ini, kata Gatot, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai wadah bagi pokmas dan offtaker untuk berbagi pengalaman, informasi, dan memperluas jejaring bisnis. Hasil dari forum ini diharapkan mampu memperkuat pengembangan usaha dari kedua belah pihak.

“Selama kegiatan ini, dibahas 75 produk lahan gambut dari berbagai pokmas. Produk yang dipamerkan mencakup hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti madu, produk olahan pangan seperti keripik nenas, dodol nenas, aneka kue berbahan sagu, kopi, minuman jahe, hingga produk kriya dan ecoprint,” papar Gatot.

(Mediacenter Riau/ms)

 

Berita Terkait Lainnya