- Oleh MC KOTA PADANG
- Minggu, 22 Desember 2024 | 23:11 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 25 Oktober 2024 | 06:23 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 159
Padang, InfoPublik — Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang bekerja sama dengan Pegadaian menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kantor Wali Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat pada Kamis (24/10/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari berbagai koperasi dan UMKM di Kota Padang.
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menyampaikan imbauannya kepada para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Ia mengingatkan pentingnya menjaga mutu produk meskipun terlihat sederhana.
"Saya ingin UMKM di Kota Padang tidak sekadar banyak jumlahnya, tapi juga memiliki kualitas yang lebih baik. Jaga selalu mutu produk, meskipun produk kita sederhana," ujar Andree.
Ia juga berbagi tips mengenai pentingnya teknik storytelling dalam menarik minat pelanggan. Sebagai contoh, Andree menyebutkan kisah patung “Manneken Pis” di Brussels, Belgia, yang mampu menarik perhatian turis karena narasi unik di baliknya. Ia mengajak para pelaku UMKM untuk mengambil inspirasi dari cerita lokal seperti legenda Batu Malin Kundang.
"Turis suka dengan narasi. Kita punya cerita Batu Malin Kundang yang sudah terkenal, itu bisa jadi inspirasi bagi produk kita," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan edukasi keuangan kepada pelaku koperasi dan UMKM agar mereka bisa berkembang dan naik kelas melalui kerja sama dengan Pegadaian.
"Fokus kerja sama kita adalah menyediakan akses modal bagi pelaku koperasi dan UMKM," kata Fauzan.
Fauzan juga menyebutkan bahwa pelatihan ini merupakan kali keempat yang dilakukan. Ada berbagai inisiatif yang akan dijalankan sebagai tindak lanjut, termasuk bantuan pendaftaran produk UMKM ke dalam katalog lokal Pemkot Padang, pembuatan video promosi usaha, serta direct selling produk UMKM melalui media sosial dan platform marketplace.
"Ke depan, kami akan mengadakan pendampingan dalam format inkubasi bisnis. Sebanyak 50 pelaku usaha akan dibina secara berkelompok selama tiga bulan untuk memasarkan produknya secara digital," tutupnya.
(MC Padang / Junee)