Perajin Bordir Muda Bireuen Dapat Motivasi dan Solusi dari Pj Ketua Dekranasda Aceh

: Pj. Ketua Dekranasda Aceh, Hj. Safriati, saat mendengarkan aspirasi yang disampaikan perajin bordir, pada kegiatan pembinaan dan penilaian Desa Kerajinan Tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Gampong Arongan, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Rabu, (23/10/2024).


Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 24 Oktober 2024 | 06:09 WIB - Redaktur: Untung S - 56


Bireuen, InfoPublik – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safriati, memberikan bimbingan dan motivasi kepada para perajin pakaian bordir di Desa Arongan, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, pada Rabu (23/10/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Safriati tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga mendengarkan langsung berbagai keluhan dari para perajin, seperti kurangnya ketersediaan mesin bordir dan keterbatasan modal untuk pengadaan bahan baku.

Safriati, yang merupakan istri dari Pj Gubernur Aceh, memberikan solusi dan arahan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perajin di Gampong Arongan. “Ke depan, perkuat komunikasi dan diskusikan masalah ini dengan Dekranasda kabupaten/kota. Nanti, Dekranasda kabupaten/kota akan menyampaikan masalah ini kepada kami dalam rapat rutin,” kata Safriati.

Safriati juga memuji semangat para perajin di Gampong Arongan, yang mayoritas masih berusia muda. Ia mengapresiasi keinginan kaum muda di desa tersebut untuk mempelajari dan melestarikan keterampilan bordir yang telah menjadi tradisi di kalangan perempuan setempat.

“Di beberapa daerah lain yang saya kunjungi, perajinnya sudah berusia lanjut. Namun di sini, banyak anak muda, terutama gadis-gadis yang tertarik menjadi perajin bordir. Ini adalah hal yang sangat positif,” tambah Safriati.

Safriati juga berpesan agar para perajin terus berinovasi dalam produk yang mereka hasilkan, baik dari segi desain, motif, warna, maupun kemasan. Ia menyarankan agar mereka mencantumkan simbol-simbol identitas daerah pada produk, sehingga dapat menarik perhatian pasar yang lebih luas.

“Dekranasda Aceh memiliki galeri produk kerajinan di Banda Aceh. Jika produk bordir di sini berkualitas, kami bisa memajangnya di galeri tersebut. Salah satu pangsa pasarnya adalah tamu dari berbagai provinsi maupun kementerian yang berkunjung ke Aceh,” jelasnya.

Lebih lanjut, Safriati melihat potensi besar dari jumlah perajin di Gampong Arongan yang mencapai 65 orang. Ia berharap desa ini bisa diajukan menjadi kawasan sentra bordir melalui dukungan pemerintah daerah.

Safriati berharap para perajin di Gampong Arongan terus berkembang dan meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga di desa tersebut.

 

Berita Terkait Lainnya