- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 19 Desember 2024 | 22:10 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 174
Pontianak, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Erna Yulianti, menekankan pentingnya sistem kesehatan yang kuat sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu komponen utama dalam membangun sistem tersebut adalah ketersediaan tenaga medis yang kompeten, khususnya dokter spesialis.
“Provinsi Kalimantan Barat masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis di berbagai wilayah,” ungkap Erna dalam sambutannya saat diskusi dengan para pemangku kepentingan terkait Sistem Kesehatan Akademik. Diskusi ini berlangsung di Ruang Amphiteater Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak, pada Senin (21/10/2024).
Berdasarkan data Si SDMK per 30 September 2024, tercatat Kalimantan Barat memiliki 1.423 dokter umum, 316 dokter gigi, 513 dokter spesialis, dan 32 spesialis gigi. Namun, rasio penduduk pada tahun 2023 menunjukkan bahwa provinsi ini masih kekurangan 2.530 dokter umum, 731 dokter gigi, dan 104 dokter spesialis.
Erna berharap diskusi ini dapat menjadi pemicu langkah strategis untuk merumuskan solusi dari tantangan yang dihadapi. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, rumah sakit, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting dalam membangun kemandirian untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Erna memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus mendukung penguatan sistem kesehatan akademik. Ini termasuk memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi, membentuk program pendidikan spesialis, serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
“Kita juga perlu memperhatikan pemerataan distribusi tenaga medis hingga ke daerah terpencil agar layanan kesehatan dapat dirasakan secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Erna menyampaikan harapannya agar diskusi ini menghasilkan langkah konkret yang dapat segera diimplementasikan. “Kemandirian Kalimantan Barat dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis bukanlah hal yang mustahil jika kita semua bersatu, bekerja keras, dan memiliki visi yang sama,” pungkasnya. (Kalbarprov.go.id/Dinkes Prov. Kalbar)