- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, saat memberikan kata sambutan pada acara Dialog Publik, Selasa (22/10/2024), di Universitas Bina Mandiri Gorontalo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 23 Oktober 2024 | 06:33 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 161
Kota Gorontalo, InfoPublik – Saat ini dunia memasuki era industri 4.0 dan transisi menuju ekonomi hijau. Provinsi Gorontalo harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan inovatif agar mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pendidikan vokasi tidak hanya sekadar memberikan keterampilan teknis, tetapi juga harus menanamkan nilai kewirausahaan dan kompetensi abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Hal ini disampaikan oleh Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, mewakili Pj Gubernur saat memberikan kata sambutan pada acara Dialog Publik bertema "Strategi Pengembangan Pendidikan Vokasi di Provinsi Gorontalo," Selasa (22/10/2024), di Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo.
Menurut Yosef, untuk mencapai itu semua, kita harus menghadapi berbagai tantangan, di antaranya keterbatasan sinergi antara dunia pendidikan dan industri, minimnya infrastruktur penunjang pendidikan vokasi, serta perluasan akses pendidikan vokasi yang merata di seluruh daerah. “Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia industri menjadi hal yang mutlak diperlukan,” ujar Yosef.
Yosef menjelaskan, Pemprov Gorontalo telah berkomitmen mendukung peningkatan mutu dan akses pendidikan vokasi melalui beberapa langkah strategis, antara lain mendorong sinergi kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri agar lulusan siap langsung bekerja atau berwirausaha, meningkatkan infrastruktur pendidikan vokasi dan memberikan insentif kepada lembaga yang aktif bekerja sama dengan sektor swasta, membuka lebih banyak program vokasi di daerah-daerah terpencil sehingga akses pendidikan merata, dan mempromosikan kerja sama dengan mitra internasional untuk menghadirkan program magang dan sertifikasi bagi para lulusan.
Ia menambahkan, pemerintah mengupayakan kebijakan ini selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas (SDG 4) dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif (SDG 8). Dengan demikian pendidikan vokasi tidak hanya menghasilkan tenaga kerja yang andal, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Gorontalo.
“Saya berharap dialog publik ini dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran segar dan solusi konkret untuk memajukan pendidikan vokasi di Provinsi Gorontalo. Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Gorontalo,” tutur Yosef.
Ia pun meminta seluruh peserta agar hasil diskusi dan gagasan yang lahir dapat menjadi pijakan bagi semua dalam mewujudkan pendidikan vokasi yang unggul dan relevan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua ICMI Provinsi Gorontalo Syamsu Qamar Badu, Ketua PII Provinsi Gorontalo Darda Daraba, Ketua APTISI Gorontalo Azis Rachman, Rektor Universitas Bina Mandiri Gorontalo Dr. Titin Dunggio, serta para pengurus perguruan tinggi. (mcgorontaloprov)