Pisang Mas Kirana Lumajang Makin Berpeluang Tembus Pasar Global

: Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat menerima kunjungan dari jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan FAO (Food and Agriculture Organization) di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang pada Kamis (17/10/2024).


Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 16


Lumajang, InfoPublik – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, kini mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan varietas pisang mas kirana. Langkah ini pun dinilai makin membuka prospek komoditi tersebut menembus pasar global.

Dukungan ini disampaikan oleh Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat menerima kunjungan dari jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan FAO (Food and Agriculture Organization) di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang pada Kamis (17/10/2024).

"Ini kabar baik kehadiran bapak ibu, kita seolah ada 'dekengan pusat' sehingga paling tidak kami dibantu, ada tempat berkeluh kesah, sehingga menjadi titik awal menggelorakan pisang mas kirana di Jawa Timur, nasional, dan bahkan pasar internasional," ungkap Indah Wahyuni dengan penuh semangat.

Pisang mas kirana dikenal sebagai salah satu komoditi unggulan dari Kabupaten Lumajang, yang kini mulai dilirik oleh pasar domestik maupun internasional. Menurut Ofi Nidausoleha, Ketua Kelompok Pascapanen dan Pengolahan Hortikultura, pisang ini memiliki karakteristik unik dengan ukuran yang pas, rasa yang manis, dan warna kulit kuning cerah yang membuatnya diminati oleh konsumen.

Dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru—yaitu Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit, pisang mas kirana disebut-sebut sebagai produk pertanian spesial yang memiliki keunggulan dan potensi tinggi.

"Pisang mas kirana menjadi spesial agricultural product, produk yang memiliki keunggulan dan potensial. Untuk itu, kita harus tindak lanjuti bagaimana produktivitasnya. Kita ingin merevolusi atau modernisasi agar pisang mas kirana lebih bagus lagi," kata Nidausoleha.

Kehadiran FAO dalam pengembangan pisang mas kirana ini juga mendapat sambutan positif. National Programme Assistant FAO, Theresa Amorita Siahaan, menjelaskan bahwa timnya akan melakukan tiga kegiatan utama: Good Agricultural Practices (GAP) untuk budidaya pertanian yang baik, Good Handling Practices (GHP) untuk penanganan pasca panen yang baik, serta diversifikasi pasar.

"Target market kami saat ini adalah Singapura dan Tiongkok," jelasnya.

Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan FAO, Lumajang berharap dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pisang mas kirana. Hal ini tidak hanya diharapkan mampu memperkuat posisi Lumajang sebagai penghasil pisang unggulan di Indonesia, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan yang siap bersaing di kancah internasional.

Dukungan pemerintah pusat dan kerja sama ini menjadi harapan baru bagi petani lokal dan masyarakat Lumajang, yang optimis bahwa pisang mas kirana dapat menjadi primadona di pasar global, memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. (MC Kab. Lumajang/Ydc/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:50 WIB
Polinema PSDKU Komitmen untuk Hasilkan Generasi Siap Kerja
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:10 WIB
Etika Digital: Cek Fakta Sebelum Sebar, Bijak dalam Bermedia Sosial
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Pemkab Lumajang - BPKP Sinergi Lakukan Tata Kelola Keuangan dan Pembangunan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:50 WIB
SIMWAS FRC Wujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Daerah