Pemkot Pekanbaru Ambil Alih Pengelolaan Kuliner Malam Cut Nyak Dien

Pekanbaru, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, mengimbau para pedagang agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang berpotensi menimbulkan konflik antarpedagang.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan lokasi kuliner malam di Jalan Cut Nyak Dien kini sepenuhnya di bawah kendali Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru.

"Jangan ada lagi yang mengklaim 'ini punya saya' atau 'itu punya saya.' Jangan dengarkan isu-isu yang tidak jelas. Semua penataan ini dilakukan untuk kebaikan bersama," ujar Risnandar saat bertemu pedagang di lokasi kuliner tersebut, Senin (14/10/2024).

Risnandar juga menyampaikan terima kasih kepada para pedagang yang telah bersabar dan bekerja sama dengan pemerintah dalam proses penataan lokasi kuliner malam tersebut.

"Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman pedagang yang luar biasa pengertiannya, yang mau bersabar dalam beberapa minggu terakhir ini untuk bersama-sama menata area ini. Terima kasih banyak," tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menyesalkan kericuhan yang terjadi di lokasi, yang diduga dipicu oleh oknum yang mengaku sebagai pengelola dan mencoba menata ulang pedagang tanpa izin.

"Lokasi kuliner ini sudah kita tata dengan baik, jangan diubah-ubah lagi," tegas Zulhelmi.

Untuk meredakan situasi, Pj Wali Kota Risnandar langsung turun ke lokasi dan menenangkan para pedagang. Ia menegaskan bahwa pengelolaan kuliner malam Jalan Cut Nyak Dien sepenuhnya berada di bawah Pemkot Pekanbaru, dan tim penataan sudah dibentuk oleh pemerintah.

"Ini sekarang milik Pemko Pekanbaru, serahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Pemko sudah membentuk tim khusus untuk penataan ini," jelasnya.

Setelah Pj Wali Kota berbicara dengan para pedagang, situasi di kawasan kuliner malam Jalan Cut Nyak Dien kembali kondusif. Pedagang yang sempat terlibat konflik kini sudah kembali berjualan seperti biasa.

"Alhamdulillah, kondisinya sudah aman dan kondusif," tutup Zulhelmi.

(KominfoPku/rd3)