- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 18:58 WIB
: Public Policy and Government Relations untuk TikTok Indonesia dan Timor Leste, Faris Mufid (baju hitam) saat memberi cindera mata kepada Kreator Konten Tik Tok Indonesia Ryee, dalam acara diskusi panel Tik Tol Goes to Campus di Aula Soetandyo, FISIP Kampus B, UNAIR Surabaya, Selasa (15/10/2024). Foto : Moko MC Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:11 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 196
Surabaya, InfoPublik - Guna menanggulangi berbagai ancaman disinformasi yang khususnya tersebar di media sosial selama masa Pilkada Serentak tahun 2024, media platform Tik Tok, bersama Kemenkominfo RI, Bawaslu RI, dan Tirto.id mengadakan rangkaian kegiatan Tik Tok Goes to Campus di beberapa kota di Indonesia yakni, Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Kali ini, berlangsung di Aula Soetandyo, FISIP Kampus B, UNAIR, Surabaya pada Selasa (15/10/2024), merupakan kota terakhir atau penutup rangkaian kegiatan Tik Tok Goes to Campus.
Rangkaian kegiatan yang berupa diskusi panel dan workshop periksa fakta ini, bertajuk 'Melawan Disinformasi di Pilkada 2024'.Beberapa pembicara dalam diskusi panel yang diundang ialah, Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, Public Policy and Government Relations untuk TikTok Indonesia dan Timor Leste, Faris Mufid, Kreator Konten Tik Tok Indonesia Ryee, serta Dwi Endah Prasetyowati, Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Jatim.
Saat ditemui usai acara, Public Policy and Government Relations untuk TikTok Indonesia dan Timor Leste, Faris Mufid menyampaikan, kunjungan ke Surabaya ini merupakan kota keempat dari rangkaian TikTok Goes to Campus, melawan disinformasi selama Pilkada 2024.
Dijelaskan Mufid, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara TikTok, Kominfo RI, Bawaslu RI, dan juga Tirto.id sebagai media pelaksana untuk menanggulangi ancaman disinformasi sepanjang Pilkada serentak di 2024 nanti.
"Bentuknya, kami memberikan pelatihan, melalui Tirto.id sebagai lembaga yang punya ekspertis keahlian di area pemeriksaan fakta. Jadi kami memberikan pelatihan pemeriksaan fakta kepada mahasiswa untuk bisa mengidentifikasi mana yang disinformasi, mana yang misinformasi, dan bisa melaporkan langsung," jelasnya.
"Kegiatan kali ini para mahasiswa diharapkan bisa langsung turun ke lapangan, ngecek konten-konten yang beredar, dan kalau misalnya ada misinformasi, mereka bisa laporkan langsung ke Tirto, dan Tirto nanti report ke TikTok," tambahnya.
Dari keseluruhan rangkaian sampai kota ketiga yakni Semarang, Mufid menyebutkan, sudah ada 400 lebih mahasiswa yang mengikuti Tik Tok Goes to Campus ini. "Dari kegiatan di Surabaya ini mungkin akan jadi 500, setelah itu ada 500 pemeriksa fakta baru yang kita latih," ungkap Mufid.
Alasan memilih kota Jakarta, Bandung, Semarang, dan terakhir Surabaya sebagai jujukan tempat Tik Tok Goes to Campus ini, Mufid membeberkan, hal tersebut memang permintaan dari Kominfo RI, Bawaslu RI dan Tirto.id.
Sedangkan latar belakang dibahasnya disinformasi, Mufid menjelaskan, adalah karena arus informasi di dunia digital saat ini begitu besar dan begitu cepat. Termasuk arus disinformasi, maka dikatakannya, TikTok berkomitmen untuk mengajak, merangkul semua pihak untuk bisa, memberantas disinformasi tersebut.
"Makanya hari ini kami bersama Tirto memberikan pelatihan itu kepada mahasiswa. Setelah Surabaya ini, berarti total ada 500 lebih mahasiswa yang kita latih sebagai pemeriksa fakta, agar langsung berkolaborasi dengan Tirto untuk melakukan pemeriksaan fakta terhadap konten-konten yang beredar di seluruh sosial media termasuk di TikTok. Dan memang fokusnya akan ada di Pilkada sampai November nanti,"imbuhnya.
"Harapannya setelah November mereka jadi bisa menyebarkan ilmu mereka juga untuk mengidentifikasi disinformasi pasca pemilu juga. Untuk konten-konten yang sifatnya lebih general," sambungnya.
Apabila di platform Tik Tok terdapat banyak dugaan pelanggaran selama masa Pilkada, Mufid mengatakan, Tik Tok berkomitmen untuk memberantasnya.
"Apapun itu bentuknya mulai dari disinformasi, misinformasi, hoax baik itu sepanjang Pilkada ataupun setelah diluar Pilkada, silahkan laporkan ke TikTok. Kalau Kominfo punya kanal pelaporan khusus, kita juga berikan kanal pelaporan khusus dan apabila menemukan pelanggaran, silahkan sampaikan ke kita untuk kita bisa langsung take down,"tambahnya.
Sementara itu, hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi panel tersebut, Kreator Konten Tik Tok Indonesia, Muhammad Rafi atau biasa disapa Ryee mengatakan, sebagai influencer Ia berusaha sebisa mungkin agar seluruh konten yang dibuat itu faktanya sudah benar. Ia mengajak seluruh generasi muda yang menjadi pemilih pemula selama Pilkada Serentak 2024 ini, supaya tidak golput.
"Yakinlah setiap konten dan informasi yang disebar itu benar jangan sampai menyebar disinformasi di media sosial. Kontribusi generasi muda di Pilkada ini bisa berpengaruh pada Indonesia 20 sampai 30 tahun ke depan. Jadi jangan sampai golput! Karena politik itu berpengaruh pada segala aspek kehidupan, peran kalian sebagai generasi muda dibutuhkan," pesannya. (MC Jatim/ida-vin/eyv)