- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:50 WIB
: Aryanto Husain dalam seminar "Linking Locals to Global Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Produktivitas dan Efesiensi UMKM" di aula BPSDM Provinsi Gorontalo. (Foto: Anna)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 15 Oktober 2024 | 20:24 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 203
Kota Gorontalo, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo melaksanakan Seminar "Linking Locals to Global Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Produktivitas dan Efesiensi UMKM" di aula BPSDM Provinsi Gorontalo, Selasa (15/10/2024).
Seminar ini dihadiri Kepala Pusdiklat Kemenlu, peserta Diklat Integrasi Sesparlu Angkatan 75, Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota se-Provinsi Gorontalo, Kepala Bapppeda Kabupaten/Kota, pelaku UMKM, dan para pemangku kepentingan.
Kepala Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Mohammad K. Koba, menyampaikan telah menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. “Di sini sudah kami undang sebagai pembicara Prof. Iwan Jaya Azis dari Dyson School Cornell Amerika Serikat dan Ir. Rayi P. Iswara, ICT Talent Devt Manager Huawei-Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Koba, acara ini menjadi penting dalam kerangka perspektif diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri, khususnya untuk pemberdayaan pelaku UMKM lokal agar dapat bersaing secara global. “Kami di Kemenlu berkomitmen untuk terus membangun sinergi antara pusat dan daerah termasuk dengan luar negeri,” ujar Koba.
Pada forum ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi gorontalo Aryanto Husain menjadi salah satu pembicara dengan mengangkat tema "Digitalisasi dan Perluasan Pasar Produk Melalui Ekosistem Ekonomi Kreatif di Provinsi Gorontalo."
Dalam paparannya, Aryanto menjelaskan pentingnya digitalisasi produk ekonomi kreatif di Gorontalo dalam rangka mendukung perluasan pasar produk. “Teman-teman UMKM harus memanfaatkan betul momentum ini. Ini menjadi spesial karena Kemenlu merupakan perwakilan diplomasi sekaligus menjadi duta Indonesia kita di luar negeri,” ujar Aryanto.
Aryanto juga menjelaskan konsep pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital di Provinsi Gorontalo. Konsep ini mencakup keterhubungan antara kreasi, produksi, konsumsi, dan konservasi. Artinya, ini menjadi penting karena perlu melibatkan kolaborasi antara pemerintah, pebisnis, akademisi, lembaga keuangan, media, dan masyarakat.
“Untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif, ini tidak bisa kita lakukan sendiri. Oleh karena itu perlu ada sinergitas antara pemangku kepentingan salah satunya dengan membangun kolaborasi hexahelix dan ini merupakan salah satu kolaborasi itu,” tutur Aryanto.
Ia juga berharap sinergitas tidak hanya berhenti sampai disini. Teman-teman peserta Diklat Sesparlu dapat memperluas pasar Ekonomi Kretif Gorontalo di kanca Global.
Selain seminar, di waktu yang bersamaan juga telah di-launching Kolaborasi Digital Portal Kementerian Luar Negeri dengan Website Pemprov Gorontalo. Website tersebut berisi informasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Gorontalo dengan tujuan untuk memperluas peluang ekspansi ekonomi kreatif ke luar negeri. (mcgorontaloprov/anna)