Ritual Tiwah Massal di Kota Palangka Raya Resmi Digelar

: Ritual Tiwah Massal di Kota Palangka Raya resmi digelar - Foto;mc.Palangka Raya


Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Minggu, 13 Oktober 2024 | 09:14 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 184


Palangka Raya, InfoPublik – Pj Wali kota Palangka Raya, yang diwakili oleh Staf Ahli Wali Kota, Urianinu Napulangit, secara resmi membuka acara ritual Tiwah Massal yang berlangsung di Jalan Sepan Raya, Palangka Raya, Jumat (11/10/2024).

Upacara ritual Tiwah merupakan rukun kematian tingkat terakhir bagi agama Hindu Kaharingan dengan tujuan menghantarkan arwah keluarga yg dicintai menuju ke Lewu Tatau (sorga). Upacara tersebut dihadiri oleh masyarakat, tokoh adat, dan berbagai pihak yang mendukung pelestarian nilai-nilai keagamaan umat Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah.

Dalam sambutannya, Urianinu mengapresiasi pelaksanaan Ritual Tiwah Massal sebagai upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan yang luhur. Ia mengatakan pelestarian nilai keagamaan melalui kegiatan seperti ini adalah upaya mempertahankan spiritualitas yang telah diwariskan oleh leluhur.

Urianinu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat serta berharap Tiwah Massal dapat menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat luas.

“Selain memiliki makna spiritual yang mendalam, Tiwah juga diharapkan dapat memperkenalkan budaya Kalimantan Tengah kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"Mari kita jaga keamanan dan ketertiban masyarakat, agar acara ini dapat berjalan baik, aman, dan lancar tanpa ada gangguan apa pun,"imbuhnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Murni D. Djinu yang memimpin upacara secara teknis, menjelaskan pentingnya upacara ini bagi umat Kaharingan.

"Tujuannya adalah untuk melepaskan Tarantang, yaitu anak, cucu, dan menantu dari yang meninggal, dari ikatan kematian. Dalam bahasa Dayak, disebut Rutas Matei. Setiap kali ada kematian, akan timbul Rutas Matei, dan inilah yang harus kita putuskan hubungannya dengan kehidupan kita. Tujuan lainnya adalah untuk menyucikan kembali dan menyempurnakan roh yang meninggal agar bisa bersatu dengan Sang Pencipta,”jelasnya.

Murni juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Palangka Raya atas dukungan yang diberikan.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kota Palangka Raya yang telah mendukung kegiatan ini, baik secara materi maupun moral, sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar,"tambahnya.

Upacara Tiwah Massal akan berlangsung dalam tiga tahap tabuhan. Tabuh pertama dimulai pada 29 Oktober, tabuh kedua dan ketiga dijadwalkan pada 31 Oktober dan 1 November mendatang. (MC. Kota Palangka Raya/Nitra/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya