- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 18:58 WIB
: Tony Ricardo Mantolas dengan pelatih Dyah Sukma Rahmadani saat ditemui jelang bertanding di pertandingan kelas +90 kilogram putra J2 cabang olahraga (cabor) judo pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah.- Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 10 Oktober 2024 | 02:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 167
Surabaya, InfoPublik - Atlet para judo unggulan Jawa Timur (Jatim), Tony Ricardo Mantolas, optimis dirinya bakal bisa mencuri medali emas di pertandingan kelas +90 kilogram putra J2 cabang olahraga (cabor) judo pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah.
Tony yang bertanding pertama kali di Paralimpiade Nasional ini, memberikan analisa kekuatan daerah-daerah lain untuk cabang olahraga judo tunanetra, meskipun dirinya belum pernah sekalipun bertemu dengan atlet-atlet dari daerah lain.
“Saya melihat sekarang kekuatannya di daerah-daerah sudah mengarah lebih baik dan merata, tapi perhatian saya yang harus diwaspadai adalah kekuatan dari atlet-atlet Jawa Tengah, Jawa Barat dan Papua itu,” ujar Tony Ricardo, saat ditemui jelang pertandingan kelas, Rabu(9/10/2024)
Atlet judo tunanetra Jawa Timur yang mencuri perhatian pada ajang Paralimpiade Paris 2024, lantaran nyaris mendapatkan medali perunggu sebelum dikalahkan wakil Britania Raya, Christopher Skelley, meminta tim judo tunanetra Jawa Timur mewaspadai kekuatan atlet dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Papua.
Sementara itu pelatih judo tunanetra Jawa Timur, Dyah Sukma Rahmadani mengamini apa yang disampaikan oleh Tony. Ia yakin judo tunanetra akan mampu memberikan medali di ajang paralimpiade tiga tahunan ini saat pertandingan hari Kamis, Jumat dan Sabtu besok.
“Kami yakin mampu menyumbangkan satu medali emas dari Tony Ricardo di kelas +90 putra,” terang Dyah Sukma Rahmadani.
Selain ingin menyumbangkan medali untuk Jawa Timur, Tony Ricardo yang merupakan langganan medali emas pada ajang ASEAN Para Games ini juga memiliki harapan dapat menggirahkan dan memajukan judo tunanetra di Indonesia.
"Keberhasilan judo tunanetra bisa lolos ke Paralimpiade itu sudah menjadi sejarah tersendiri. Ini pertama kalinya ada tiga atlet judo tunanetra yang bisa mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang Paralimpiade 2024. Jadi, ini membuat olahraga judo tunanetra semakin dikenal masyarakat," kata Tony, yang jika diberi kewenangan siap turun ke daerah-daerah untuk menjaring bibit-bibit atlet judo tunanetra.
Atlet yang kini tengah menempuh Pendidikan S2 di Universitas Negeri Surabaya tersebut, bersama tim pelatih judo tunanetra Indonesia sudah memiliki gambaran tentang peta kekuatan di Paralimpiade.“Indonesia perlu memaksimalkan peluang untuk nomor-nomor yang berpotensi meraih medali.
Blind judo Indonesia ini levelnya sudah setara dengan Paralimpiade. Jadi, pembinaan dari daerah dan semangat dari teman-teman harus semakin ditingkatkan, supaya nanti pada Paralimpiade 2028 kita bisa meraih prestasi terbaik di Los Angeles," tambahnya.
Atlet judo tunanetra kelahiran Bali ini juga siap memotivasi atlet-atlet lain yang baru pertama kali bertanding. Ia siap mendongkrak semangat atlet-atlet baru tersebut agar lebih percaya diri untuk berprestasi. “Untuk target, saya siap berjuang mendapatkan prestasi terbaik, yakni medali emas untuk kontingen Jawa Timur," papar Tony Ricardo.
Melalui ajang PEPARNAS ini, Tony ingin menyampaikan pesan kepada seluruh penyandang disabilitas. Menurutnya, olahraga disabilitas saat ini telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Melalui olahraga, penyandang disabilitas juga memiliki kesempatan untuk mengharumkan nama bangsa dan negara. (MC jatim/ida-mad/eyv)