- Oleh MC KOTA PADANG
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:49 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 214
Padang, InfoPublik – Ketua Sementara DPRD Sumatera Barat, Irsyad Safar, menekankan pentingnya pengembangan potensi daerah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mewujudkan Sumatra Barat (Sumbar) yang maju dan bermartabat.
Hal ini disampaikannya saat Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79 di Kota Padang, pada Rabu (2/10/2024).
Irsyad mengatakan bahwa tema peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79, “Maju dan Bermartabat”, memiliki keterkaitan erat dengan optimalisasi potensi daerah serta peningkatan PAD. Menurutnya, tanpa pengembangan potensi daerah yang maksimal dan peningkatan PAD, sulit bagi Sumbar untuk mencapai target tersebut.
“Sumbar tidak akan dapat menjadi daerah yang maju dan bermartabat jika potensi daerah dan PAD tidak dioptimalkan dengan baik,” tegas Irsyad.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, cerdas, dan madani. SDM yang berkualitas akan menjadi penggerak utama percepatan pembangunan daerah. Irsyad berharap, momen peringatan Hari Jadi Sumbar ini dapat menginspirasi semua pihak untuk merenungkan sejarah dan kondisi Sumbar saat ini, sehingga muncul keinginan dan motivasi untuk perbaikan di masa mendatang.
“Minangkabau dikenal sebagai daerah asal dari banyak tokoh pemikir hebat. Kita berharap kejayaan masa lalu ini dapat kembali terulang, di mana Sumbar mampu melahirkan tokoh-tokoh yang berkontribusi besar bagi pembangunan daerah dan bangsa,” ujar Irsyad.
Ia menyebutkan beberapa tokoh besar dari Sumbar yang pemikirannya telah mewarnai sejarah Indonesia, seperti M. Yamin yang gagasannya turut melahirkan Piagam Jakarta sebagai cikal bakal Pancasila, Mohammad Hatta yang dikenal sebagai Bapak Ekonomi Indonesia, dan Datuk Ibrahim Tan Malaka dengan pemikiran progresifnya yang menginspirasi kaum revolusioner Indonesia.
Selain itu, Irsyad juga menyebut tokoh-tokoh lain seperti Buya Hamka yang berperan penting dalam bidang keagamaan, serta Agus Salim yang terkenal dengan kemampuan berdiplomasi dan berdebatnya. Namun, ia menyayangkan minimnya representasi tokoh generasi Minang dalam kancah politik nasional saat ini.
“Sayangnya, saat ini tidak terlihat lagi sosok-sosok dari Minangkabau yang memiliki corak pemikiran khas dan mampu menjadi pembeda di pentas politik nasional. Kita hanya melihat orang berdarah Minang, tetapi tidak benar-benar mewakili budaya Minang yang sesungguhnya,” kata Irsyad.
Ia berharap, generasi Minang ke depan dapat kembali bangkit, mengisi peran-peran penting dalam pemerintahan dan dunia intelektual, serta memberikan kontribusi nyata untuk kejayaan Sumbar dan Indonesia.
(MC Padang/Junee)