- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Kamis, 21 November 2024 | 22:30 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 156
Pekanbaru, InfoPublik – Untuk menekan dan mengendalikan tingkat inflasi di daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan memfokuskan perhatian pada komoditas komponen inflasi bergejolak atau volatile food. Beberapa komoditas yang termasuk dalam kategori ini antara lain beras, daging ayam ras, telur ayam, cabai merah, dan bawang merah.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Taufik OH, menyampaikan bahwa selain memantau nilai inflasi secara keseluruhan, pihaknya juga harus memperhatikan sejumlah faktor yang memengaruhi fluktuasi harga di pasar.
“Diperlukan komitmen dan sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjalankan program pengendalian inflasi. Kita perlu memberikan perhatian lebih terhadap komoditas volatile food agar harga barang-barang tersebut tetap stabil,” ujarnya saat memberikan keterangan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Kota Pekanbaru pada Selasa (1/10/2024).
Selain menjaga stabilitas harga di pasar, Taufik menekankan pentingnya kerja sama antar daerah, khususnya dengan daerah produsen seperti Sumatra Barat, Sumatra Utara, Lampung, dan Aceh, untuk memastikan kelancaran pasokan.
“Kita perlu menjaga ketersediaan pasokan, karena Provinsi Riau bukan merupakan daerah produsen untuk sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat,” jelas Taufik.
Ia menambahkan, Pemprov Riau telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi inflasi, seperti pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok, rapat teknis pengendalian inflasi daerah (TPID) bersama OPD lintas sektor, serta pencanangan gerakan menanam, operasi pasar, dan gerakan pangan murah. Selain itu, inspeksi ke pasar dan distributor juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penahanan barang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Saat ini, Pemprov Riau juga telah memberikan bantuan transportasi melalui APBD yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, serta berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan dan Bank Indonesia,” pungkas Plh Sekda Taufik.
(Mediacenter Riau/wjh)