- Oleh MC KAB BULELENG
- Selasa, 19 November 2024 | 21:10 WIB
: Pj Bupati Pinrang, H. Ahmadi Akil, saat memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Pinrang, yang digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati Pinrang, Senin (30/9/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB PINRANG, Senin, 30 September 2024 | 19:19 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 166
Pinrang, InfoPublik – Pj Bupati Pinrang, H. Ahmadi Akil, memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Pinrang, yang digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati Pinrang, Senin (30/9/2024).
Dalam kata sambutannya, Ahmadi mengungkapkan pentingnya dokumen kajian risiko bencana yang telah disusun secara matang oleh Pemerintah Kabupaten Pinrang bersama dengan tim ahli dari Forum Insinyur Muda, Persatuan Insinyur Indonesia (FIM-PII).
Kajian ini, kata Ahmadi, diharapkan dapat menjadi acuan dalam memperkuat upaya mitigasi bencana di Kabupaten Pinrang, yang dikenal sebagai salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kajian risiko ini merupakan langkah strategis yang bukan hanya menjadi prioritas untuk Kabupaten Pinrang, tetapi juga bagian dari upaya besar di tingkat provinsi Sulawesi Selatan dalam menghadapi ancaman bencana,” ungkapnya.
Ahmadi juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama kepada para camat dan tim kajian yang telah bekerja keras dalam menyusun dokumen ini. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan akademisi menjadi kunci dalam menghasilkan kajian yang komprehensif dan aplikatif di lapangan.
“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi semua pihak, baik dari pemerintah daerah maupun tim dari FIM-PII. Dokumen ini adalah bukti nyata kolaborasi yang kuat dalam menghadirkan solusi bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi risiko bencana,” tutur Ahmadi.
Lebih jauh, Ahmadi menegaskan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait risiko bencana agar dapat meminimalisir dampak ketika bencana terjadi.
“Kajian ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi bencana di daerah kita. Dengan adanya sosialisasi yang tepat, diharapkan masyarakat semakin siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat. Ini juga upaya kita untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan,” ujarnya.
Pinrang, yang memiliki kerawanan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi, menurut Ahmadi, perlu memiliki program mitigasi yang jelas dan terukur.
Melalui dokumen kajian ini, kata dia, pemerintah berharap langkah-langkah preventif bisa lebih cepat diambil sehingga dampak dari setiap bencana dapat ditekan seminimal mungkin.
Tqk lupa, Ahmadi juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan mitigasi bencana sebagai salah satu program prioritas di Pinrang. Ia berharap, dengan adanya kajian risiko bencana yang mendetail ini, seluruh aparat pemerintah hingga ke tingkat desa dapat lebih siap dalam melakukan langkah-langkah antisipatif dan responsif terhadap segala bentuk ancaman bencana.
“Ini adalah prioritas yang harus kita dorong bersama. Tidak hanya di level pemerintah kabupaten, tetapi juga di tingkat desa hingga kecamatan. Semua harus terlibat aktif dalam mendukung mitigasi bencana ini,” tandasnya.
Pada kegiatan ini, turut hadir Kepala Bapperida H.A. Fahruddin Renreng, pihak FIM-PII, sejumlah pepala OPD terkait, camat dan unsur terkait lainnya. (MC Kab. Pinrang)