Cagar Budaya Cagak Anim Kembali Didirikan di Kawasan Tridadi

: Dinas Kebudayaan Sleman melangsungkan kegiatan pemasangan atau pendirian kembali cagak anim di wilayah Drono, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Rabu (25/9/2024).


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 26 September 2024 | 22:33 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 148


Sleman, InfoPublik - Dinas Kebudayaan Sleman melangsungkan kegiatan pemasangan atau pendirian kembali cagak anim di wilayah Drono, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Rabu (25/9/2024).

Cagak anim tersebut merupakan tiang listrik sejak zaman kemerdekaan. Semula, tiang tersebut berdiri di tepi Jalan Magelang km 12 atau daerah Padukuhan Wadas. Tetapi adanya proses pembangunan atau pelebaran Jalan Magelang, maka cagak anim tersebut dirobohkan dan sementara disimpan di Museum Gunung Merapi.

Kemudian, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman menawarkan Lurah Tridadi Sri Hartati untuk memasang kembali cagar budaya tersebut. Oleh karena itu, cagak anim tersebut kembali didirikan di dekat cagar budaya jembatan rel kereta api Pangukan. Hal itu maksud, agar tempat tersebut menjadi salah satu pusat pembelajaran bagi warga Tridadi dan masyarakat luas tentang benda-benda bersejarah dimasa lalu. 

Pada kesempatan itu, Lurah Tridadi menuturkan penyelamatan cagak anim tersebut merupakan bagian dari pelestarian benda-benda bersejarah. Diharapkan cagar budaya itu bisa menjadi sarana belajar bagi generasi penerus bangsa.

"Penyelamatan dan perawatan cagar budaya berupa cagak anim tersebut adalah bagian dari pelestarian benda-benda bersejarah yang adiluhung yang ada di Tridadi, sebagai bukti otentik cerita sejarah masa lalu yang terjadi di wilayah Tridadi, dan menjadi sarana belajar anak-anak generasi penerus di masa datang. Selain itu juga berpotensi sebagai salah satu tujuan wisata memperkuat wisata Puri Mataram jika dikemas dengan baik, indah dan nyaman," tutur Sri.

Kegiatan pemasangan cagak anim disaksikan oleh pengurus rintisan budaya Kalurahan Tridadi, di antaranya Wakil Ketua Rintisan Budaya Kalurahan Tridadi, Sumarso, Mujirejo, Supardi, dan Adung Hastian. (Sri Hartati / Kim Sleman)

 

Berita Terkait Lainnya