Rakor TPPS Tingkat Kota Banda Aceh, Camat Laporkan Intervensi dalam Wilayahnya

:


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Rabu, 25 September 2024 | 13:09 WIB - Redaktur: Juli - 74


Banda Aceh, InfoPublik - Pemko Banda Aceh terus menunjukkan komitmen dalam upaya penurunan kasus stunting.

Terkait itu digelar Rapat Koordinasi TPPS Tingkat Kota, Selasa (24/9/2024). Kegiatan yang dibuka langsung oleh Pj Wali Kota ini melaporkan terkait intervensi TPPS di 9 kecamatan dalam Wilayah Kota Banda Aceh.

Setiap camat mempresentasikan hasil intervensi di wilayahnya masing-masing seperti data-data sasaran balita dan data kunjungan posyandu sebulan terakhir, program bersama TPPS yang telah dijalankan dan kendala yang kerap terjadi di lapangan.

Seperti paparan yang disampaikan oleh Akbar Mirza, Camat Ulee Kareng, bahwa dalam wilayahnya dari 9 gampong terdapat 1.092 balita, dan yang melakukan kunjungan ke posyandu hanya 633 orang dalam Bulan Agustus 2024 terakhir.

Kendala yang terjadi sejauh ini menurut pemantauan TPPS Kecamatan Ulee Kareng salah satunya bahwa kurangnya kooperatif orang tua saat konseling dan orang tua bekerja sehingga tidak sempat membawa anak ke posyandu.

Sedangkan, selama ini pihak TPPS Kecamatan Ulee Kareng telah berupaya keras memberikan telur ayam, mencukupi kebutuhan asupan nutrisi, dan edukasi/konseling oleh puskesmas serta kunjungan kerumah-rumah.

Hal serupa juga dipaparkan oleh Plt. Camat Kuta Alam Ria Jelmanita terkait kunjungan posyandu di Puskesmas Kuta Alam, dari 6 gampong terdapat 749 balita, jumlah balita yang stunting 54 balita dan kunjungan posyandu dalam Agustus terakhir 410.

Kendala yang dihadapi oleh TPPS Kuta Alam juga tidak jauh berbeda, di antaranya kurangnya pemahaman orang tua dalam pemberian asupan gizi pada anak dan suami tidak memberikan izin untuk imunisasi dan anak tidak diasuh langsung oleh kedua orang tuanya atau di titip ke nenek atau tempat penitipan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh Cut Azharida mengatakan bahwa, hasil paparan semua kendala adanya di imunisasi dan kunjungan ke posyandu, dan yang perlu terus dilakukan adalah edukasi kepada ayah betapa pentingnya imunisasi. "Dari pemberian makanan tambahan (PMT) semua kecamatan jalan," ungkapnya.

Pihaknya berharap setelah rakor ini, semua yang hadir berkomitmen mengentaskan stunting di Kota Banda Aceh dengan berbagai cara dan program di tempatnya masing-masing.(Hus/Hz)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Selasa, 24 September 2024 | 21:05 WIB
Dispar Terus Upayakan Peningkatan Industri Kreatif di Banda Aceh
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Selasa, 24 September 2024 | 21:03 WIB
DPMG Kota Banda Aceh Gelar FGD Pembentukan BKAG di Kecamatan Baiturrahman
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Selasa, 24 September 2024 | 19:15 WIB
Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 2, Catin hingga Bayi Diperiksa
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Selasa, 24 September 2024 | 11:47 WIB
DLHK3 Banda Aceh Tangani Sampah selama Perhelatan PON XXI Aceh - Sumut
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Senin, 23 September 2024 | 14:04 WIB
Pimpin Apel, Kalaksa BPBD Banda Aceh Ingatkan Kerja Sama Hadapi Bencana
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Senin, 23 September 2024 | 14:03 WIB
Kemukiman Lueng Bata Peringati Maulid Nabi
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Senin, 23 September 2024 | 14:02 WIB
Usai PON, Kecamatan Meuraxa bersama OPD Bersihkan Lapangan Tenis dan Rugby
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Sabtu, 21 September 2024 | 11:12 WIB
Sosialisasi BETADIN sebagai Aksi Perubahan untuk Peningkatan Kapasitas SDM Perencana