Pentahelix: Strategi Baru Kalbar Dorong Transformasi Ekonomi Berkelanjutan

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 24 September 2024 | 20:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 53


Kubu Raya, InfoPublik – Keterlibatan multi-stakeholder melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan media, menjadi kunci pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pariwisata Kalimantan Barat (Kalbar).

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kalbar, Mohammad Bari, mengatakan pendekatan ini dihasilkan dari penelitian kualitatif dengan metode grounded theory yang menggunakan observasi, kuesioner terbuka, wawancara mendalam, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran komunitas mendominasi pengembangan UMKM dengan kontribusi sebesar 27 persen, disusul pemerintah (25 persen), sektor swasta dan media (19 persen), serta akademisi (10 persen). Penelitian ini juga menyoroti betapa pentingnya kolaborasi antar-stakeholder untuk mengembangkan potensi lokal, terutama di wilayah Kalbar yang kaya akan sumber daya alam," kata Bari  dalam acara Diskusi Publik di Hotel Dangau Kubu Raya, Provinsi Kalbar pada Senin (23/9/2024).

"Kalbar perlu beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam, seperti sektor pertanian dan pertambangan, ke sektor-sektor bernilai tambah tinggi seperti hilirisasi komoditi dan industri manufaktur yang ramah lingkungan dan inklusif," ujarnya.

Transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan ini tidak hanya memerlukan dukungan infrastruktur, tetapi juga membutuhkan sumber daya manusia berkualitas serta penguatan riset dan inovasi teknologi. Bari berharap Kalbar bisa memanfaatkan potensi SDM lokal untuk mendukung hilirisasi bauksit dan sawit, sehingga masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan talenta di sektor-sektor lain, seperti kelautan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Dengan beroperasinya pelabuhan kontainer internasional di Kijing, Kalbar harus siap memanfaatkan peluang besar tersebut. "Koordinasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat ekosistem riset serta inovasi teknologi," tegas Bari.

Dengan pendekatan pentahelix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, Kalimantan Barat optimis mampu mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, serta mempersiapkan SDM berkualitas untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. (adpim/rfa/ica)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 24 September 2024 | 15:46 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Stabilitas Harga Bahan Pokok di Pasar Mawar Pontianak
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 24 September 2024 | 15:36 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Injeksi Bauksit Perdana di SGAR Mempawah Kalbar
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 24 September 2024 | 20:40 WIB
Inovasi Fashion Lokal: TP PKK Kalbar Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Perca
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 23 September 2024 | 18:35 WIB
Bakamla Temukan Dua Korban Tenggelam dari Kapal KM Karya Sempurna 7 di Kalbar
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Senin, 23 September 2024 | 22:37 WIB
Pemprov Kalbar Optimis Event Pesona Kulminasi Kembali Masuk dalam KEN 2025
  • Oleh MC KAB LANDAK
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:59 WIB
Pj Bupati Landak Serahkan 289 Pompa Air untuk Percepat Produksi Pertanian