- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:05 WIB
: Karya Ageng berhasil menyisihkan 122 karya peserta lain se Indonesia | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Sabtu, 21 September 2024 | 20:57 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 120
Pontianak, InfoPublik - Logo Hari Jadi ke-253 Pontianak diluncurkan tepat pada ‘Pesona Kulminasi Matahari 2024’ di kawasan Tugu Khatulistiwa, Pontianak Utara, Sabtu (21/9/2024). Logo tersebut merupakan karya Ageng Wicaksono, pemenang desain terbaik sayembara ‘Merancang Dua Lima Tiga’ yang diinisiasi Disporapar Pontianak dan Pontinesia.
Karya Ageng berhasil menyisihkan 122 karya peserta lain se-Indonesia. Proses kurasi berlangsung dengan tiga orang dewan kurator, yakni Theofilus Irwan, Jasmine Andini, dan Prasetyo Panji A.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian berterima kasih kepada seluruh peserta. Ia menjelaskan sayembara tersebut merupakan bentuk ruang partisipasi warga merayakan hari jadi kota. Karya pemenang pun menurutnya berhasil merepresentasikan tema ‘Pontianak Unggul Berkelanjutan’. "Karya Ageng Wicaksono ini akan jadi identitas visual hari jadi ke-253 Pontianak," katanya.
Ageng Wicaksono, Desainer Logo Hari Jadi ke-253 Pontianak menjelaskan secara rinci filosofi logo hasil karyanya. Desain logonya berbentuk satu tarikan garis, dengan mengedepankan kesan dinamis, juga menghadirkan sifat air yang luwes. "Menggambarkan sungai Kapuas yang menyatukan wilayah Pontianak,” jelasnya.
Garis meliuk tanpa putus merepresentasikan proses yang terus berlanjut, sesuai dengan tema Hari Jadi Pontianak tahun ini yaitu 'Unggul Berkelanjutan'. Titik sebelum angka dua, jadi simbol titik awal dan juga titik 0 yang menandakan garis Khatulistiwa, garis lintang di titik koordinat 0 derajat.
“Sedangkan bentuk simplifikasi dari ujung panah merepresentasikan tanda panah di Tugu Khatulistiwa, dan juga melambangkan pergerakan ke arah yang lebih baik (arah kanan) dari satu titik ke titik lainnya,” papar Ageng.
Di sisi pewarnaan, logo tersebut didominasi warna hijau yang menggambarkan pertumbuhan dan keberlanjutan. Sedang warna kuning, melambangkan nilai kedaulatan serta identitas Melayu Pontianak. Warna ini juga dipilih lantaran berkesan hangat, optimis dan semangat dalam mewujudkan perubahan.
“Warna merah pada dua sisinya, merepresentasikan identitas suku Dayak dan Tionghoa. Warna ini juga menandakan bahwa energi dan semangat ‘Unggul Berkelanjutan’ harus terus dijaga dari awal hingga akhir,” tutupnya. (Jemi Ibrahim)