- Oleh MC KOTA JAMBI
- Selasa, 26 November 2024 | 08:10 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Sabtu, 21 September 2024 | 20:22 WIB - Redaktur: Elvira - 4K
Lumajang, InfoPublik - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, segelintir pahlawan lingkungan tanpa jubah hadir melaksanakan tugas mereka. Mereka bukanlah sosok biasa, melainkan anggota Pasukan Pencari Paku atau yang akrab disebut Pacarku, yang kembali menjalankan "Operasi Paku" di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pada Kamis (19/9/2024), pasukan yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Satuan Polisi Pamong Praja tersebut melanjutkan aksi sweeping mereka di pepohonan yang menghiasi Ruang Terbuka Hijau dan Jalur Hijau kota.
Sebuah tim kecil dengan misi besar, Pacarku bekerja tanpa kenal lelah mencabut paku-paku yang tertancap di batang pohon. Paku-paku ini, yang digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk memasang spanduk atau banner, perlahan namun pasti merusak kehidupan pohon.
"Ini bukan hanya soal estetika, ini soal kelangsungan hidup pohon-pohon kita," ujar Hertutik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
Gerakan ini, yang berlandaskan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan dan Pelestarian Pohon, menjadi simbol nyata komitmen Lumajang dalam menjaga keasrian lingkungannya.
“Pacarku membersihkan paku dari banner-banner atau alat lainnya yang ditempel di pohon. Kami ingin pohon-pohon ini bisa tumbuh sehat tanpa gangguan,” jelas Hertutik.
Dalam operasi terbaru, ratusan paku berhasil dicabut dari pepohonan. Meski terkesan sederhana, dampak dari upaya ini sangat signifikan bagi kelangsungan hidup pohon. Operasi Pacarku akan terus berlanjut, menyisir berbagai sudut strategis yang menjadi sasaran pemasangan banner ilegal.
Namun, Pacarku bukan hanya soal mencabut paku. Kegiatan ini juga mencerminkan perhatian lebih besar terhadap perawatan pohon di Lumajang. Rutin menyiram, memangkas, dan memelihara pepohonan di Ruang Terbuka Hijau dan Jalur Hijau menjadi bagian tak terpisahkan dari tugas mereka.
“Perlindungan pohon bukan hanya soal mencegah kerusakan, tetapi juga bagaimana kita terus merawatnya,” tambah Hertutik.
Gerakan tersebut mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut ambil bagian. Oleh karena itu, Hertutik mengimbau masyarakat Lumajang agar tidak lagi menggunakan paku untuk memasang banner di pohon, sekaligus meminta mereka ikut berperan dalam menjaga kelestarian pepohonan di sekitar kota.
Di balik kesederhanaan misi Pacarku, terselip sebuah pesan besar, yakni menjaga alam dimulai dari hal-hal kecil. Setiap paku yang dicabut adalah satu langkah lebih dekat menuju lingkungan yang lebih sehat dan lestari.
Pacarku mungkin bukan pasukan besar, tetapi dedikasi mereka dalam melindungi pohon menunjukkan bahwa setiap tindakan kecil pun bisa memberi dampak besar. (MC Kab. Lumajang/DLH/Fad/An-m)