:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Jumat, 20 September 2024 | 10:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 64
Bengkulu, InfoPublik - Kota Bengkulu terus berkomitmen untuk mengoptimalkan Satu Data Indonesia (SDI) melalui penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Gita Gama.
Penandatanganan ini berlangsung dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Forum SDI Provinsi Bengkulu 2024 yang digelar di Hotel Two Kazana, Jumat (20/9/2024).
Acara ini dihadiri oleh Asisten II Pemprov Bengkulu, Denny, yang mewakili Pj Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, serta seluruh kepala Bappeda, Kadis Kominfo/Kominfotik, dan kepala BPS dari kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Rakor ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan kolaborasi antar penyelenggara SDI baik di tingkat pusat maupun daerah. Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerah.
Direktur Eksekutif Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, Dini Maghfirra, menjelaskan pentingnya standar tata kelola data di pemerintahan serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Ia menekankan bahwa Satu Data Indonesia merupakan kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan data berkualitas, mudah diakses, dan dapat dibagikan antar-instansi untuk mendukung perumusan kebijakan pembangunan.
Sementara Kadis Kominfo Kota Bengkulu, Gita Gama, memberikan apresiasi tinggi terhadap momentum penandatanganan komitmen bersama ini. Ia menekankan pentingnya sinergitas positif antara pemerintah kabupaten dan kota dalam mengoptimalkan Satu Data Indonesia serta kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait.
"Sebagai wali data, kami di Kominfo memiliki kepentingan besar untuk menjadikan satu data ini sebagai referensi pokok bagi semua stakeholder dalam melanjutkan pembangunan berkelanjutan," ungkap Gita.
Ia berharap agar Satu Data Indonesia tidak hanya menjadi jargon, tetapi dapat terwujud secara komprehensif. Gita juga menekankan perlunya sistem pengamanan yang serius untuk melindungi data, sehingga SDI dapat berfungsi dengan baik tanpa gangguan yang dapat merugikan seluruh stakeholder yang bergantung pada data penting untuk kelangsungan organisasi dan pemerintahan.
"Harapan kami adalah adanya sistem pengamanan yang komprehensif, sehingga SDI ini dapat dilindungi dan tidak terganggu oleh faktor apapun. Ini sangat penting agar keberlangsungan pembangunan di Indonesia dapat berjalan dengan baik," jelas Gita.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah positif untuk meningkatkan sinergi pemerintah dalam menerapkan Satu Data Indonesia dengan keamanan maksimum, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai referensi utama dalam melanjutkan pembangunan di daerah.