- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 21:24 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 19 September 2024 | 19:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 176
Padang, InfoPublik – Kesiapsiagaan menghadapi berbagai jenis bencana menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Padang. Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah manajemen bencana dan tindakan tanggap darurat yang harus diambil jika bencana benar-benar terjadi.
Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menjelaskan bahwa potensi bencana di Kota Padang tidak hanya terbatas pada gempa bumi, tetapi juga mencakup bencana buatan manusia seperti kebakaran dan kecelakaan, yang dapat mengancam keselamatan warga. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai jenis bencana serta mengetahui respons yang harus diambil.
"Potensi terjadinya bencana memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa diminimalisir. Kita harus mampu mencegah dan, jika bencana terjadi, menekan jumlah korban serta mencegah jatuhnya korban lebih lanjut setelah dampak awal bencana,” jelas Hendri Zulviton saat kegiatan Sosialisasi Standar Teknis Pembangunan Rumah Ramah Bencana di Ruangan Abu Bakar Jaar, Balai Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Kamis (19/09/2024).
Ia menekankan, selain bencana alam seperti gempa dan tsunami, bencana buatan manusia juga memerlukan perhatian khusus. Contohnya, kebakaran yang dapat menimbulkan kerugian harta benda serta korban jiwa.
Mengacu pada Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Hendri menjelaskan bahwa bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun manusia, dapat mengakibatkan kerugian besar, mulai dari korban jiwa, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang mendalam.
Selain itu, Hendri mengingatkan bahwa ketika bencana terjadi, infrastruktur seperti sinyal telekomunikasi dan aliran listrik bisa terganggu. Ini dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Posko Operasi Tanggap Darurat yang biasanya dilengkapi dengan alat komunikasi jarak jauh seperti Handy Talkie (HT).
"Setelah bencana, masyarakat diharapkan segera mencari Posko Operasi Tanggap Darurat yang menyediakan radio atau HT agar tetap bisa terhubung dengan pihak berwenang dan mendapatkan informasi terbaru tentang situasi dan langkah-langkah selanjutnya yang diambil oleh pemerintah," tambah Hendri.
(MC Padang / Junee)