:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 September 2024 | 07:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 129
Pekanbaru, InfoPublik – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Riau mengadakan pertemuan pemangku kepentingan tingkat Provinsi Riau untuk membahas program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Pertemuan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, menyatakan bahwa perpustakaan memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya saing. Ia menekankan bahwa perpustakaan bukan lagi sekadar tempat menyimpan dan membaca buku, melainkan juga pusat literasi digital serta pemberdayaan ekonomi dan sosial.
"Provinsi Riau telah menjalankan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sejak 2018. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran perpustakaan dalam masyarakat," ujar Zulkifli di Hotel Grand Zuri, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (18/9/2024).
Sejak program ini diluncurkan, sebanyak 356 perpustakaan desa dan kelurahan di Riau telah terintegrasi dengan program tersebut. Namun, dari 1850 desa dan kelurahan di Riau, angka tersebut baru mencakup 19,08 persen.
"Artinya, masih ada sekitar 80 persen desa dan kelurahan yang belum terjangkau program ini. Ini adalah tantangan besar bagi kita semua untuk memperluas jangkauan program ini agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di desa-desa lainnya," tambah Zulkifli.
Ia juga menekankan bahwa program transformasi perpustakaan ini bukan hanya tentang meningkatkan jumlah perpustakaan, tetapi juga menjadi bagian dari persiapan Indonesia menuju 2045. Zulkifli mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam mempercepat implementasi program ini di desa-desa yang belum terjangkau.
"Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada semangat dan dedikasi para pengelola perpustakaan. Mereka adalah ujung tombak yang perlu terus didukung," katanya.
Zulkifli juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk memastikan perpustakaan terus berinovasi dan menjadi agen perubahan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kerja keras, kita akan mencapai tujuan besar ini. Mari kita wujudkan perpustakaan yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah," tutupnya.
(Mediacenter Riau/Alw)