:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 September 2024 | 07:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 116
Pekanbaru, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto, menginstruksikan agar seluruh kader Posyandu di Provinsi Riau memiliki keterampilan dasar yang diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Keterampilan ini mencakup pencatatan, pelaporan, penimbangan, pengukuran, dan penyuluhan terkait berbagai program kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan balita.
"Kita perlu memastikan seluruh kader Posyandu memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dan akses ke layanan kesehatan," ujar SF Hariyanto di Puskesmas Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (18/9/2024).
Instruksi ini disampaikan seiring dengan rencana Kementerian Kesehatan RI untuk melakukan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di seluruh Posyandu di kabupaten dan kota se-Provinsi Riau. Survei tersebut bertujuan untuk memantau status gizi masyarakat, khususnya terkait penanganan stunting.
Sekdaprov Riau menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi berkelanjutan dalam pelaksanaan pengukuran dan penimbangan serentak. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan mampu membawa perubahan signifikan dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Menurut hasil survei kesehatan Indonesia pada tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi Riau mengalami penurunan, dari 17 persen menjadi 13,6 persen. Namun, SF Hariyanto mengingatkan agar pemerintah daerah tidak cepat berpuas diri, karena masih ada beberapa kabupaten dan kota yang memiliki angka prevalensi stunting di atas target nasional, yaitu 14 persen.
"Kita akan fokus pada peningkatan mutu intervensi spesifik dan sensitif. Pastikan bahwa semua ibu hamil dan balita menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk menghindari risiko stunting," tutup SF Hariyanto.
(Mediacenter Riau/wjh)