Menguatkan Tali Persaudaraan: Perkemahan Relawan PMI di Kubu Raya Dimulai

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 18 September 2024 | 08:47 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 96


Kubu Raya, InfoPublik – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari Harisson, menghadiri pembukaan Perkemahan Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Desa Wisata Taman Agrowisata Rekadena, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalbar, pada Selasa (17/9/2024).

Relawan PMI adalah individu yang secara sukarela meluangkan waktu, tenaga, dan kemampuan mereka untuk mendukung misi kemanusiaan PMI. Mereka bekerja tanpa mengharapkan imbalan atau gaji, melainkan dengan niat tulus untuk membantu sesama.

"Terima kasih kepada para relawan PMI yang telah terjun langsung membantu masyarakat. Perkemahan Relawan ini akan memberikan materi yang dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas kita sebagai relawan, sehingga diharapkan kita bisa terus berkembang," ujar Windy.

Dalam kesempatan tersebut, Windy menekankan pentingnya materi yang disampaikan dalam kegiatan ini, yang dianggapnya sangat relevan dalam memperkuat semangat kerelawanan di masyarakat.

"Kami sangat bangga memiliki relawan yang luar biasa. Semoga perkemahan ini berjalan sukses dan para peserta dapat memanfaatkan momen ini sebaik mungkin untuk memperkuat kapasitas mereka dalam membantu masyarakat di seluruh Kalimantan Barat," tambah Windy.

Ia juga berharap agar para relawan yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda di Kalimantan Barat untuk ikut terlibat dalam kegiatan relawan.

Di sisi lain, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Kalbar, Harry Agung Tjahyadi, yang menyampaikan sambutan mewakili Ketua PMI Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Lismaryani, berharap perkemahan yang berlangsung hingga 20 September 2024 ini dapat mempererat persaudaraan, meningkatkan kapasitas, dan mempersiapkan relawan untuk selalu siap siaga dalam tugas kemanusiaan.

"Jadikan perkemahan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi serta semangat gotong-royong dalam melayani masyarakat," ujarnya.

Harry Agung juga mengajak seluruh peserta untuk tetap aktif dalam setiap kegiatan PMI. Ia berharap momen perkemahan ini memberikan manfaat besar dan menjadi bekal saat mereka kembali ke lapangan, serta mampu menularkan ilmu yang diperoleh kepada relawan di daerah masing-masing.

Sebagai informasi tambahan, sejarah kepalangmerahan di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak sebelum Perang Dunia Kedua. Menurut laman resmi PMI, pada 21 Oktober 1873, Palang Merah di Indonesia didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Nederlandse Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan saat pendudukan Jepang.

Setelah kemerdekaan, pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk Palang Merah Nasional. Berdasarkan perintah tersebut, pada 5 September 1945, dibentuk Panitia 5 oleh Dr. Buntaran, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I.

Perhimpunan Palang Merah Indonesia secara resmi dibentuk pada 17 September 1945 dan diketuai oleh Mohammad Hatta. Sejak saat itu, PMI banyak berperan dalam berbagai tugas kemanusiaan, termasuk membantu korban perang kemerdekaan dan repatriasi tawanan perang. PMI mendapatkan pengakuan internasional pada 1950 dan menjadi anggota Palang Merah Internasional. Keberadaannya diakui secara resmi melalui Keppres No. 25 Tahun 1959, yang kemudian diperkuat dengan Keppres No. 246 Tahun 1963.

Setiap bulan September, PMI merayakan dua hari bersejarah, yaitu Hari Palang Merah Indonesia pada 3 September dan Hari Palang Merah Nasional pada 17 September. (adpim/Irf/Sri)