:
Oleh MC KOTA MALANG, Rabu, 11 September 2024 | 18:55 WIB - Redaktur: Juli - 68
Malang, InfoPublik - Pameran sains bertajuk Universum Mensch Intelligenz (UMI) yang digelar Goethe-Institut Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (UM) di Malang Creative Center (MCC) mulai 15 Agustus hingga 10 September 2024 mendapat sambutan antusias masyarakat.
Pemandu pameran, Gusti Aditya Warman mengungkapkan ada lima area tematik yang diangkat dalam pameran ini, yaitu alam semesta, sejarah manusia, otak, antroposen dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“Sejarah AI, penggunaan AI kami hadirkan di sini untuk memberikan edukasi bagi para pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat secara keseluruhan,” jelas Gusti, Senin (9/9/2024).
Pameran sains ini sengaja dirancang semenarik mungkin untuk memberikan inspirasi melalui pendekatan yang interaktif, dengan melibatkan berbagai elemen seperti grafik, gambar, animasi, film, podcast, dan juga AI.
Dari pameran sains ini Gusti berharap para pengunjung dapat belajar sebanyak mungkin, dimana setiap tema yang ditampilkan dalam pameran ini memberikan wawasan mendalam terkait topik yang menjadi perhatian utama dalam ilmu pengetahuan modern di Jerman.
Pengunjung sengaja diarahkan untuk bisa menjelajahi setiap tema yang ditampilkan secara bergiliran dengan pemandu yang sudah disiapkan. Pemandu memberikan penjelasan dan kuis serta permainan interaktif untuk memperkuat pemahaman.
Pameran ini bukan hanya sekadar tentang sains, tetapi bagaimana sains dipadukan pembelajarannya menggunakan bahasa Jerman. Melalui pameran sains ini juga diharapkan dapat semakin mengenalkan bagaimana pendidikan di Jerman kepada masyarakat Kota Malang.
Pada pameran ini juga ditawarkan seminar bagi para guru tentang cara memadukan sains dan pembelajaran bahasa Jerman di kelas dengan tujuan memperkaya metode-metode pembelajaran di sekolah sekolah.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian pameran keliling yang diselenggarakan Goethe-Institut ke berbagai negara, yang sekaligus menjadi ajang mempererat hubungan internasional melalui ilmu pengetahuan dan budaya. (cah/yon)