Syair Perang Siak Bawa Dosen Riau Tampil di Kancah Internasional

:


Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 6 September 2024 | 15:58 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 146


Pekanbaru, InfoPublik - Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, Iik Idayanti, sukses membawa nama Riau ke kancah internasional melalui partisipasinya dalam ajang bergengsi Summer School Philology and Manuscripts from the Muslim World. 

Acara ini diselenggarakan oleh Arabic Studies Leiden University pada 19-30 Agustus 2024 di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.

Iik Idayanti menjadi salah satu dari 14 peserta yang terpilih dari berbagai universitas ternama dunia seperti Harvard University (AS), The University of Chicago (AS), University of Oxford (Inggris), Leiden University (Belanda), Universiti Malaysia Perlis, dan lain sebagainya. 

"Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Leiden University. Tahun ini, kami diikuti oleh peserta dari berbagai belahan dunia, dan saya berkesempatan untuk mewakili Indonesia dan Unilak," ujar Iik pada Jumat (6/9/2024).

Iik menjelaskan bahwa selama summer school, peserta mendapatkan materi dari para pengajar dan profesor berpengalaman di bidang manuskrip Arab. Pada akhir sesi, setiap peserta mempresentasikan topik yang telah dipelajari di depan seluruh kelas.

"Saya memilih untuk mempresentasikan manuskrip berjudul 'Syair Perang Siak', sebuah naskah penting bagi sejarah Kerajaan Siak yang disimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. Naskah ini ditulis dalam bentuk syair dan menggunakan aksara Jawi (Arab Melayu)," jelas Iik.

Menurutnya, manuskrip ini adalah salah satu dari sedikit naskah sejarah yang masih tersisa dari Kerajaan Siak dan merupakan peninggalan penting bagi Indonesia.

Iik juga menceritakan bahwa proses seleksi untuk mengikuti summer school ini melibatkan pengiriman proposal, tes bahasa Inggris, dan akhirnya menerima konfirmasi penerimaan melalui email.

"Ini adalah pengalaman luar biasa karena saya dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dalam mempelajari manuskrip kuno. Jaringan akademik saya kini semakin luas, dan saya mendapatkan banyak pelajaran berharga dari peserta lain," tambahnya.

Iik juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Universitas Lancang Kuning, Fakultas Ilmu Budaya, Dana Indonesia dari Kemendikbud, dan semua pihak yang telah membantu. Selain kelas dan presentasi, para peserta juga diajak oleh panitia untuk mengikuti tur keliling sungai di Leiden.

Diketahui, Universitas Leiden adalah universitas tertua di Belanda yang didirikan pada 1575 dan memiliki koleksi manuskrip terbesar dari Indonesia, seiring dengan sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia.

 

(Mediacenter Riau/jep)

 

Berita Terkait Lainnya