: Sekda Kubu Raya Yusran Anizam meninjau pameran seni kriya dan anyaman stand SMPN 2 Sui Raya di acara puncak Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (4/9/2024). ird/mcKubuRaya
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 5 September 2024 | 11:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 185
Sungai Raya, InfoPublik – Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat menunjuk Kubu Raya sebagai daerah pertama melestarikan bahasa daerah, setelah Kota Pontianak dan Sanggau. Dalam memasifkan bahasa daerah ini, Balai Bahasa Kalbar menyiapkan 251 partisipan yang terdiri atas guru dan sastrawan.
“Harapan kami di tahun ini mungkin lebih dari 100 ribu orang yang akan terlibat dalam kegiatan FTBI. Ada tiga daerah yang sedang massif FTBI ini, seperti Kubu Raya, Pontianak, dan Sanggau. Daerah pertama kali yang mendapatkan program ini adalah Kubu Raya,” ucap, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar, Anang Santosa, usia menghadiri puncak gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) dan pembukaan festival tunas bahasa ibu (FTBI) di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (4/9/2024).
FTBI bagian dari program Kemenristekdikbud dengan leading sektornya badan bahasa yang menargetkan kaum muda yang berada di daerah untuk mengimplementasikan bahasa ibu atau bahasa daerah.
“Jadi mereka (kaum muda) itu pewaris. Penutur bahasa selanjutnya, kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini karena ini bentuk kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan upaya pelestariaan bahasa daerah, kesenian dan budaya perlu melibatkan element masyarakat. Agar dapat terus berkembang dan meningkat maka pemahaman kepada tunas-tunas bangsa perlu dimasifkan.
“Karena di sinilah karakter bangsa kita. Diakui, dilihat secara global dan ini modal awal kita membentuk generasi unggul untuk anak-anak kita,” jelasnya. (ird/mc KubuRaya/eyv)