- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Sabtu, 23 November 2024 | 23:13 WIB
: Ani Sofian Terima Kunjungan Dato Sri Lee Kim Shin di Kantor Wali Kota | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 2 September 2024 | 17:09 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 181
Pontianak, InfoPublik - Konsulat Malaysia yang dipimpin Menteri Perhubungan Sarawak, Malaysia Dato Sri Lee Kim Shin disambut Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Dato Sri Lee menerangkan, kedatangan pihaknya ke Kalimantan Barat (Kalbar) untuk meningkatkan konektivitas antara dua wilayah, salah satunya mendorong kembalinya status bandara yang ada di Kalbar menjadi bandara internasional.
Hal itu katanya, untuk memudahkan pelancong asal Malaysia berwisata Kota Pontianak sehingga dapat mendatangkan devisa. Dato Sri Lee Kim Shin mengakui, tidak sedikit warga Sarawak yang ingin berkunjung ke Pontianak melalui jalur udara.
“Mengingat kita masih satu rumpun, di mana masih banyak hubungan keluarga yang terpisah daerah dan banyak pula aspirasi rakyat Sarawak untuk bisa berkunjung ke Pontianak,” ungkapnya setelah kunjungan keakraban ke Kantor Wali Kota di Jalan Rahadi Usman, Senin (2/9/2024).
Selain jalur udara, Dato Sri Lee Kim Shin juga mendorong kerjasama transportasi untuk jalur darat. Seperti diketahui, durasi perjalanan darat dari Kuching ke Pontianak menempuh sekitar lima sampai tujuh jam. “Nanti juga ibu kota Indonesia akan pindah ke Kalimantan Timur, akan lebih dekat dengan Sarawak, kami ingin berkunjung dan menantinya,” paparnya.
Dato Sri menambahkan, sangat penting bahwa semua pemangku kepentingan industri menganggapnya sebagai tanggung jawab bersama untuk mempromosikan Sarawak di pasar strategis seperti Indonesia dan memastikan rute tersebut berkelanjutan. Koneksi ke Kalimantan adalah sebuah cara untuk konektivitas yang lebih luas dari Sarawak ke bagian lain di Indonesia, terutama dengan berdirinya ibu kota administratif baru, Ibu Kota Nusantara, di Kalimantan Timur.
“Rute ini tidak hanya dicari oleh orang Sarawak, tetapi yang lebih penting bagi kami juga ingin mendorong orang Indonesia untuk datang dan mengunjungi Kuching dan Sarawak secara keseluruhan,” sambungnya.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyambut baik keinginan tersebut. Menurutnya, sebagai ibu kota provinsi yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia, Kota Pontianak senantiasa menjaga hubungan baik antarkedua negara. Hal ini menjadi nilai positif bagi Kota Pontianak.
“Saya ucapkan terima kasih atas dorongan yang diberikan ini, semoga menambah keakraban dari dua daerah. Sebagai kota perdagangan dan jasa, perekonomian kita bergantung dari sektor pajak dan retribusi daerah, sehingga perlu mendatangkan lebih banyak pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.
Ani Sofian menyampaikan, hubungan antara Indonesia dan Malaysia ini tidak sekedar hubungan diplomatik. Tetapi juga kental dengan kekeluargaan. Ia menggambarkan, tidak sedikit lahir Warga Negara Indonesia (WNI) hasil dari pernikahan orang Indonesia dan Malaysia.
“Secara budaya dan adat istiadat sebenarnya kita sama, artinya yang membedakan adalah batas wilayah dan pemerintahan. Oleh sebab itu jangan ada sekat psikologis,” pesannya.
Menyambut era kolaborasi, lanjut dia, bukan lagi zamannya untuk bersaing. Melainkan dengan berjalan beriringan melewati tantangan. Ia mengapresiasi Kementerian Perhubungan Sarawak yang terus menginisiasi membuat program bersama guna memajukan kedua daerah. “Mari kita menjaga kerjasama antar kedua negara dan memaksimalkan potensi,” tutupnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)