: Sejumlah anggota KSPPS KOPSIMNU Batang mengikuti jalan sehat di halaman Kantor KSPPS KOPSIMNU Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Minggu, 1 September 2024 | 20:28 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 198
Batang, InfoPublik - Menyambut Hari Lahir (Harlah) ke-24, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) KOPSIMNU Batang menggelar jalan sehat yang diikuti ribuan anggota maupun masyarakat umum. Antusiasme tersebut membuktikan tingginya kepercayaan publik, berkat pelibatan pihak internal maupun eksternal dalam menjaga kesehatan koperasi.
General Manager KSPPS KOPSIMNU Batang Muhammad Busro mengatakan, hingga kini sebanyak 6.000 warga Nahdliyyin dan masyarakat umum telah terdata sebagai anggota tetap. Bukti tingginya kepercayaan umat terhadap KSPPS KOPSIMNU.
“Alhamdulillah keberadaan KOPSIMNU bisa membantu masyarakat yang membutuhkan permodalan usaha, terutama yang tidak mampu mengakses perbankan. Tidak cuma itu, ada pula pembiayaan, talangan haji, serta beragam simpanan yang kemanfaatannya dirasakan umat di masa depan,” katanya saat ditemui di Gedung PCNU Batang, Kabupaten Batang, Minggu (1/9/2024).
Dalam menjaga kesehatan KOPSIMNU ditegaskan Busro, para pengurus mengedepankan manajemen pengawasan termasuk saat di lapangan. “Kami tidak boleh lengah, karyawan maupun pengurus tetap harus menjaga amanah,” jelasnya.
Ia menargetkan, pada 2025 terjadi peningkatan kuantitas anggota menjadi 7.000, disertai kualitas anggota yang pro aktif.
Sementara itu, Ketua KSPPS KOPSIMNU Batang Abdul Rachman memastikan, secara pengelolaan terjaga dengan baik, berkat pengawasan dari internal maupun instansi terkait. “Perputaran modal kami, dikelola dengan baik, sehingga tidak terjadi kredit macet,” tegasnya.
Pengawas Koperasi Disperindagkop dan UKM Batang Anton Adiyanto menanggapi positif KOPSIMNU yang mendapat perhatian dari umat. “Dibuktikan dengan aset yang kemanfaatannya dirasakan langsung oleh umat,” tuturnya.
Anton Adiyanto juga menyebutkan, berdasarkan data, jumlah keseluruhan koperasi di Kabupaten Batang mencapai 235 unit. Sebanyak 145 diantaranya masih aktif, sedangkan 90 sisanya tidak aktif yang mayoritas disebabkan laporan keuangan tidak tertib. “Bagi yang tidak lengkap laporannya, akan kami tindak tegas, bisa diperbaiki atau bahkan dibubarkan,” tegas Anton (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)