Banjarbaru jadi Calon Kota Percontohan Antikorupsi

: Banjarbaru jadi Calon Kota Percontohan Antikorupsi -Foto ; Mc. Banjarbaru


Oleh MC KOTA BANJARBARU, Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 120


Banjarbaru, InfoPublik - Wali kota Banjarbaru H.M. Aditya Mufti Ariffin, SH,.MH melalui Inspektorat Kota Banjarbaru menindaklanjuti surat Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI melakanakan giat Observasi Calon Percontohan Kabupaten/Kota Antikorupsi yang dihadiri langsung oleh Plh Direktur Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Friesmount Wongso yang bertempat di Aula Gawi Sabarataan Pemko Banjarbaru pada Kamis (29/8/2024) Pagi.

Dalam hal ini Kota Banjarbaru sebagai Kota dengan MCP dan admin MCP terbaik Tahun 2023 se-Kalimantan Selatan, menjadi salah satu dari tiga subjek observasi calon Percontohan Kabupaten/Kota Anti Korupsi se-Kalimantan Selatan bersama Kota Banjarmasin dan Kabupten Barito Kuala.

Kegiatan itu dibuka langsung oleh Frestmount Wongso, dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ada 6 komponen dan 19 indikator penilaian untuk menjadi Kab/Kota percontohan anti korupsi. Ia juga menegaskan agar pemerintah dan seluruh stakeholder dapat saling bersinergi untuk menjaga integritas Kota Banjarbaru sebagai kota anti korupsi.

“Kami juga melihat kesiapan, kemantapan dan kesigapan bukan hanya dipemerintahan, juga seluruh lapisan masyarakat. Jadi diperlukan komitmen pimpinan dan seluruh stakeholder untuk memiliki integritas menjadikan Kota Banjarbaru sebagai kota anti korupsi,”imbuhnya.

Frestmount Wongso memaparkan ada beberapa penilaian yang dilihat salah satunya angka Monitoring Center of Prevention (MCP). Ini merupakan indikator yang digunakan dalam program kordinasi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Pemerintah Daerah.

Kegiatan observasi ini juga dihadiri langsung oleh Inspektur Provinsi Kalimantan Selatan, Akhmad Fydayeen melalui sambutannya menerangkan ini menjadi ajang Kota Banjarbaru sebagai anak Kota anti korupsi.

“Melalui kegiatan ini, kita memiliki kesempatan untuk menyamakan persepsi dan merencanakan langkah – langkah yang konkrit dalam pelaksanaan percontohan Kota Banjarbaru sebagai anak Kota anti korupsi. Kami juga mengajak semua pihak di Kalimantan Selatan untuk bersama – sama mensukseskan program ini. Kami yakin dengan kerja keras, komitmen dan integritas yang tinggi kita dapat menjadikan Kalimantan Selatan sebagai contoh dari daerah yang bebas praktek korupsi,”imbuhnya.

Aditya selaku tuan rumah menerangkan bahwa tidak ada persiapan khusus dari Pemerintah Kota Banjarbaru dalam proses penilaian, sebaliknya ia mengungkapkan ini merupakan suatu kebanggaan Kota Banjarbaru sebagai kandidat Kab/Kota Percontohan Anti Korupsi di Kalimantan Selatan.

“Jadi sebenarnya tidak ada persiapan khusus, tetapi ini berjalan apa adanya. InsyaAllah tidak ada yang dibuat – buat dan mudah – mudahan ini bisa menjadi kebanggaan untuk Kota Banjarbaru. Jadi Mari kita bersama – sama bersinergi melaksanakan pencegahan korupsi sesuai peran dan kedudukan kita di masyarakat sehingga memberikan dampak dalam upaya pemberantasan korupsi,”jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kota Banjabaru telah memiliki Mal Pelayanan Publik sebagai salah satu indikator praktek antikorupsi yang tidak hanya menerima pelayanan secara langsung, namun juga secara digital. Bukan hanya lebih efesien bagi masyarakat Kota Banjarbaru, juga adanya transparansi untuk berbagai transaksi pelayanan publik.

Forum observasi tersebut dilakukan paparan program antikorupsi berdasarkan indikator Kabupaten/Kota anti korupsi oleh Pemerintah Daerah Kota Banjarbaru dan paparan serta tanya jawab enam indikator dan 19 komponen kepada Kabupaten dan Kota anti korupsi oleh KPK RI.

Kemudian tim dari KPK melakukan peninjauan langsung ke Mal Pelayanan Publik kota Banjarbaru, Perpustakaan Daerah kota Banjarbaru, dan Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru.(nurin-ade-ald-nirwan-denni-jongs/MedCenBJB/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya