BMKG Ingatkan Ancaman Gempa di Mentawai: Masyarakat Harus Tetap Siaga

:


Oleh MC KAB KEPULAUAN MENTAWAI, Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 52


Tuapejat, Infopublik - Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengingatkan masyarakat Kepulauan Mentawai Sumatra Barat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa yang bisa terjadi kapan saja. Peringatan ini didasarkan pada sejarah kegempaan di Segmen Mentawai dan potensi ancaman gempa yang belum bisa diprediksi kapan akan terjadi.

"BMKG Pusat mengingatkan bahwa masih ada ancaman gempa yang waktunya belum dapat dipastikan. Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai harus selalu siaga," ujar Suaidi pada acara Persada.Id Talks di Radio Sasaraina, Rabu (29/8/2024).

BMKG dikatakannya memiliki catatan sejarah gempa merusak di Segmen Mentawai. Salah satu gempa besar yang pernah terjadi adalah pada 10 Februari 1797, sekitar pukul 22.00 WIB dengan kekuatan mencapai 8,5 Skala Richter (SR).

"Dalam sejarah kegempaan, gempa besar di Mentawai terakhir kali terjadi pada tahun 1797. Meski sudah lebih dari 200 tahun, ini bukan berarti gempa besar akan segera terjadi lagi. Yang kita tekankan adalah bagaimana masyarakat dapat memahami potensi ancaman tersebut dan melakukan evakuasi mandiri dengan cerdas," jelas Suaidi.

Suaidi pun menegaskan bahwa wilayah Kepulauan Mentawai, yang berada di pantai barat Pulau Sumatera, memiliki risiko tinggi terhadap ancaman gempa. Potensi gempa di wilayah ini bersumber dari zona megathrust maupun sesar Mentawai. Meski tidak ada yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi, sejarah gempa di Mentawai dapat menjadi panduan dalam menentukan langkah-langkah mitigasi bencana.

"BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap tsunami. Desa Tuapejat, misalnya, telah dipersiapkan untuk diusulkan kepada International Oceanographic Commission (IOC) UNESCO sebagai desa siaga tsunami," tambah Suaidi.

Menanggapi berbagai rilis yang menyebut gempa megathrust di Mentawai tinggal menunggu waktu, Suaidi menekankan bahwa ini bukan berarti gempa akan segera terjadi dalam waktu dekat. Karena gempa belum bisa diprediksi, BMKG tidak bisa memastikan kapan gempa akan terjadi.

"Kami katakan 'menunggu waktu' karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah melepaskan energi, dan hanya segmen di Mentawai-Siberut yang belum," ungkap Suaidi.

Namun, ia menegaskan bahwa informasi ini bukanlah peringatan atau warning untuk menimbulkan kepanikan, melainkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat saat bencana benar-benar datang.

"Informasi dari BMKG tentang potensi megathrust ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memastikan masyarakat siap dan waspada menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," tutup Suaidi.

Dengan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan, diharapkan masyarakat Kepulauan Mentawai dapat lebih siap menghadapi ancaman gempa dan tsunami, sehingga dampak bencana dapat diminimalkan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:25 WIB
BNPB Tampilkan Inovasi Mitigasi Bencana di Pameran Adexco 2024
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:14 WIB
BNPB Berikan Bantuan Darurat Penanganan Banjir Sanggau
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:10 WIB
BNPB: Proaktif untuk Mitigasi Risiko, Perkuat Pencegahan dan Resiliensi
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 13 September 2024 | 19:22 WIB
Indonesia Ikut Sepakati Agenda Global Menuju Resiliensi Berkelanjutan
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 13 September 2024 | 07:32 WIB
BMKG Peringatkan Peningkatan Kecepatan Angin dan Gelombang Tinggi di Maluku Utara
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 10 September 2024 | 15:33 WIB
Prakiraan Cuaca di Maluku Utara, Waspada Angin Kencang hingga 50 Km/Jam