: Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul saat membuka secara resmi Rakerkesda Prov. Kalteng Tahun 2024
Oleh MC PROV KALIMANTAN TENGAH, Selasa, 27 Agustus 2024 | 13:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 173
Palangka Raya, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Kesehatan Prov. Kalteng menggelar acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Prov. Kalteng 2024, di Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya, Selasa (27/8/2024).
Tema yang diusung pada Rakerkesda yaitu "Penguatan Transformasi Kesehatan menuju Indonesia Emas dan Kalteng Makin Berkah," yang sangat relevan dengan tantangan dan kebutuhan yang dihadapi saat ini, dimana kesehatan adalah pilar utama dalam pembangunan, dan layanan kesehatan yang berkualitas adalah hak dasar setiap warga negara.
Rapat dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul mewakili Gubernur Kalteng. Saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng, Kadinkes Suyuti Syamsul menyampaikan Puskesmas di Kalteng yang telah teregistrasi berjumlah 204 buah, dan semuanya telah terakreditasi. Saat ini antara rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kalteng 91,17persen telah terdaftar dalam aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).
Lebih lanjut disampaikan, berdasarkan data pada aplikasi komunikasi data Kementerian Kesehatan, puskesmas rawat inap sebanyak 87 unit, dan puskesmas non rawat inap 117 unit. Kemudian untuk data puskesmas keliling berjumlah 54 unit. Jumlah posyandu di Kalteng berdasarkan data pada aplikasi komunikasi data Kementerian Kesehatan 2024 sebanyak 2.569 unit dan ke depannya akan dibina untuk mendukung transformasi layanan primer di tingkat Desa/Kelurahan, maka seluruh posyandu akan dijadikan Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) dengan fokus layanan pada seluruh sasaran siklus hidup. Sedangkan rasio posyandu per 100 balita pada 2024 sebesar 0,95.
Dalam kesempatan tersebut, Suyuti Syamsul menekankan beberapa poin penting yang harus diperhatikan bersama, yaitu peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terpencil, memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan berkualitas. Ini termasuk penguatan infrastruktur kesehatan dan peningkatan kapasitas tenaga medis. Kedua, peningkatan program kesehatan masyarakat yakni pencegahan adalah kunci dalam mengurangi beban penyakit. Kita harus memperluas program kesehatan masyarakat, seperti imunisasi, pencegahan penyakit tidak menular, dan promosi gaya hidup sehat.
Ketiga, pemanfaatan teknologi dan inovasi kesehatan dimana dalam era digital ini, pemanfaatan teknologi untuk telemedicine dan sistem informasi kesehatan harus dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan. Keempat, pemberdayaan masyarakat yakni harus mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, melalui program-program promotif dan preventif yang melibatkan peran serta masyarakat.
Kolaborasi antar sektor. Masalah kesehatan sering kali memerlukan pendekatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor kesehatan dengan sektor lain, seperti pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, sangat penting untuk mencapai kesehatan masyarakat yang optimal.
“Kita harus mengakui bahwa tantangan kesehatan tidak hanya terletak pada penyakit, tetapi juga pada determinan sosial kesehatan yang lebih luas. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan semua pemangku kepentingan adalah kunci dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,“tuturnya.
Ia berharap melalui rapat kerja ini dapat menghasilkan rencana aksi yang konkrit dan komprehensif untuk memperkuat sistem kesehatan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Rainer Danny Poluan Mamahit saat menyampaikan laporannya mengatakan rapat kerja kesehatan daerah 2024 ini merupakan upaya kolektif untuk memperkuat sistem kesehatan di Prov. Kalteng, sesuai dengan Tema yang diusung pada kegiatan ini. Adapun tujuan diselenggarakannya rapat kerja ini untuk membahas, mengevaluasi, dan merencanakan strategi kebijakan program-program kesehatan pusat dan provinsi yang komprehensif demi mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia maju 2045 serta Kalteng BERKAH.
Rapat Kerja Kesehatan Daerah 2024 ini juga merupakan pertemuan penting guna menciptakan komitmen bersama dan sinergisitas dalam percepatan kemampuan dan Peningkatan dalam pelaksanaan pembangunan di Daerah.
Disampaikan juga rapat ini dilaksanakan dengan adanya paparan dan diskusi kebijakan-kebijakan pembangunan kesehatan dan peran lintas sektor dalam mendukung bidang kesehatan yang akan disampaikan oleh para narasumber dari Kementerian Kesehatan maupun lintas sektor.
Rakerkesda ini dihadiri kurang lebih 300 orang peserta dari provinsi dan kabupaten kota, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Direktur Rumah Sakit Daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Kasubag/ Sub.Koordinator/ Ketua Tim Kerja Penyusunan Program Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Daerah Kabupaten/ Kota, Pejabat Administrator Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Bidang Kesehatan Serta Organisasi Profesi serta dihadiri Mitra Kesehatan baik dari Komunitas Kesehatan maupun Penyalur Alat Kesehatan (PAK) serta Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Rakerkesda dihadiri Anggota Forkopimda Prov. Kalteng, Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal Prov. Kalteng, Pimpinan Perbankan dan BUMD Kalteng serta peserta rapat kerja kesehatan.(WDY/Foto:Asep/Eyv)