: Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata menjelaskan, Pentingnya Edukasi Etika Politik, Upaya Kesbangpol Batang Hadapi Pilkada 2024.
Oleh MC KAB BATANG, Minggu, 25 Agustus 2024 | 14:04 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 203
Batang, InfoPublik - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Batang telah melakukan pemetaan terhadap berbagai variabel yang berpotensi menimbulkan kerawanan. Pemetaan ini mencakup beberapa aspek penting, seperti politik uang, netralitas, dan hitung ulang suara.
Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata menjelaskan, upaya antisipasi telah dilakukan melalui intensifikasi edukasi dan sosialisasi mengenai etika politik di kalangan masyarakat.
“Kami fokus pada edukasi etika politik, karena segala sesuatu berawal dari etika. Ketika etika dijunjung tinggi, hukum akan berjalan dengan baik. Ini juga menjadi langkah untuk meminimalisir praktik politik uang melalui pendidikan etika politik di semua kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum,” katanya saat ditemui di Kantornya, Sabtu (24/8/2024).
Agung menambahkan bahwa edukasi ini dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kami terus berjalan bersama kepolisian dan Bawaslu dalam melakukan sosialisasi. Indeks kerawanan pemilu di Batang sudah keluar, dan meski ada beberapa variabel yang perlu penekanan, seperti politik uang dan netralitas, kami tetap berkomitmen untuk menjaga proses pemilu agar berjalan dengan aman dan demokratis,” tegasnya.
Meski demikian, Agung mengakui, mengukur efektivitas edukasi etika politik khususnya dalam memerangi politik uang, merupakan tantangan tersendiri. “Efektivitasnya sulit diukur, karena pada akhirnya, semuanya kembali pada kesadaran masing-masing individu. Namun, kami tetap berupaya maksimal untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dengan fokus pada pendidikan etika politik, Kesbangpol Batang berharap dapat menciptakan lingkungan pemilu yang lebih bersih dan berintegritas, di mana masyarakat dapat memilih pemimpin mereka tanpa terpengaruh oleh praktik-praktik yang tidak sehat. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)