- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 23 Agustus 2024 | 14:46 WIB - Redaktur: Elvira - 2K
Lumajang, InfoPublik - Sebagai upaya mengatasi masalah hama tikus yang sering meresahkan petani, pemasangan Titoalda atau Rumah Burung Hantu di area persawahan telah dilakukan sebagai langkah strategis dan ramah lingkungan.
“Langkah ini diambil sebagai solusi inovatif untuk mengendalikan populasi tikus yang kerap merusak tanaman padi dan mengancam hasil panen petani,” kata Babinsa Labruk Kidul Koramil 0821-19/Sumbersuko Serka Nizar Lutfi saat dimintai keterangan di sela kegiatan Pemasangan Titoalda Desa Labruk Kidul Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (22/8/2024).
Nizar juga mengatakan, bahwa metode tersebut merupakan salah satu pendekatan yang sangat efektif dan ramah lingkungan dalam pengendalian hama tikus.
"Titoalda ini adalah salah satu metode pengendalian hama tikus yang sangat efektif dan ramah lingkungan. Kami berharap para petani dapat memahami dan mendukung penggunaan burung hantu sebagai bagian dari ekosistem pertanian yang berkelanjutan," ujar Serka Nizar Lutfi.
Pemasangan Titoalda tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jumlah tikus, tetapi juga untuk memperkenalkan cara-cara pengendalian hama yang lebih alami dan berkelanjutan. Burung hantu, sebagai predator alami tikus, diharapkan dapat menurunkan populasi hama secara signifikan tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Nizar menambahkan bahwa metode tersebut adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.
"Dengan pemasangan rumah burung hantu ini, kami optimis populasi tikus dapat dikurangi secara signifikan, sehingga hasil panen meningkat dan kesejahteraan petani terjaga. Kami juga berharap petani dapat lebih memahami cara kerja burung hantu dalam ekosistem pertanian dan mendukung inisiatif ini secara aktif," tambahnya.
Langkah tersebut menunjukkan komitmen untuk mencari solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga ramah lingkungan, memperkuat upaya pelestarian alam sambil menjaga produktivitas pertanian.
“Dengan pendekatan yang berkelanjutan seperti ini, diharapkan petani dapat menikmati hasil panen yang lebih baik dan aman dari ancaman hama tikus,” harapnya. (MC Kab. Lumajang/Pendim 0821/Wy/An-m)