Atasi Kesenjangan, Pemkab Indramayu Berencana Anggarkan Pembangunan untuk Penderita-Penyintas Kusta

: Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan NLR Indonesia mengadakan Lokakarya Perencanaan Pembangunan yang Berperspektif Kusta.


Oleh MC KAB INDRAMAYU, Selasa, 20 Agustus 2024 | 21:31 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 180


Indramayu, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan NLR Indonesia mengadakan Lokakarya Perencanaan Pembangunan yang Berperspektif Kusta.

Lokakarya bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam mengintegrasikan orang yang pernah mengalami kusta ke dalam rencana dan anggaran pembangunan dari tingkat kabupaten hingga desa. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan pemahaman tentang kusta bagi SPI, pemdes, dan organisasi perangkat desa (OPD).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni Senin hingga Selasa, 19-20 Agustus 2024 di Indramayu ini dilaksanakan secara tatap muka untuk mendapatkan peran serta aktif dari peserta yang hadir.

Plt Kepala Bidang P2P Dinkes Indramayu Titin Ning Prihatini menyatakan bahwa penyakit kusta dapat diobati. Dia menekankan, kusta bukanlah virus yang menyerang secara cepat dan mematikan, melainkan penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Titin menegaskan, Bupati Indramayu Nina Agustina telah menyediakan fasilitas Universal Health Coverage (UHC) bagi masyarakat Indramayu. Pasien kusta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dapat memanfaatkan layanan ini melalui SKTM dan BPJS.

"Masyarakat harus segera memanfaatkan obat kusta yang tersedia gratis di puskesmas. Pemeriksaannya juga gratis," kata Titin yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Wawan Ridwan.

Titin juga menekankan pentingnya asupan gizi dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengapresiasi para pionir dan kader pemberantasan kusta di Indramayu. "Kusta bukanlah masalah besar jika diobati. Saya berharap tingkat penyakit kusta di Kabupaten Indramayu dan Jawa Barat akan menurun," harapnya.

Lokakarya ini juga bertujuan membangun kemitraan antara pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, komunitas penderita kusta, dan sektor swasta untuk mendukung eliminasi dan inklusi orang yang pernah mengalami kusta.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat membantu merumuskan kebijakan dan strategi yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah untuk mendukung penderita kusta dalam rencana pembangunan. Terakhir, lokakarya ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan OYPMK terkait dengan penganggaran dan perencanaan pembangunan.

Diketahui, pada hari pertama, peserta lokakarya terdiri dari perwakilan SPI dan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dari 10 puskesmas dengan narasumber dari DPMD dan NLR. Sedangkan pada hari kedua, peserta terdiri dari perwakilan SPI dan OYPMK dari 10 puskesmas, perwakilan pemerintah desa, dan perwakilan lintas sektor terkait dengan narasumber dari NLR, Dinkes, Bappeda, dan SPI.

Peserta yang hadir berasal dari Desa Pranggong (Puskesmas Cidempet), Desa Larangan (Puskesmas Kiajaran Wetan), Desa Karangampel (Puskesmas Karangampel), Desa Sukagumiwang (Kecamatan Sukagumiwang), Desa Krasak (Puskesmas Jatisawit), Desa Karanggetas (Puskesmas Bangodua), Desa Karangasem (Puskesmas Terisi), Desa Mekarjati (Puskesmas Haurgeulis), Desa Rambatan Kulon (Puskesmas Lohbener), dan Desa Kaplongan Lor (Puskesmas Kaplongan). (Diskominfo Indramayu)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Senin, 18 November 2024 | 19:44 WIB
Panen Raya di Indramayu, Pj Gubernur Jabar Dorong Peningkatan Produksi Padi
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Selasa, 12 November 2024 | 15:14 WIB
Cakupan UHC 99,9%, Kabupaten Indramayu Terima Penghargaan Gubernur Jawa Barat
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 08:44 WIB
Pemkab Banyuasin Belajar Penyusunan LPPD dari Indramayu