Drama Tari "Penyalonarangan" Sedot Perhatian Ribuan Pengunjung di Hari Kedua BDF 2024

: Drama Tari "Penyalonarangan" pada hari kedua BDF 2024 yang digelar di panggung utama Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Sabtu malam (17/8/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:41 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 142


Buleleng, InfoPublik - Ribuan pasang mata tertuju pada panggung utama Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno pada Sabtu malam (17/8/2024), saat Paguyuban Seniman Bali (PSB) Kabupaten Buleleng mempersembahkan Drama Tari "Penyalonarangan".

Pertunjukan budaya yang jarang digelar di Buleleng ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam rangkaian Buleleng Development Festival (BDF) 2024. Drama Tari dengan tema "Rakyan Purwasidhi Anglukat Lara Roga" ini berhasil memukau penonton dari berbagai wilayah yang berdatangan untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.

Ketua Paguyuban Seniman Bali (PSB) Kabupaten Buleleng, Jro Olit, menyampaikan bahwa drama tari ini mengangkat kisah Purwasidhi, seorang tokoh sakti yang berjasa besar dalam menetralisir pengaruh ilmu hitam di pesisir utara Pulau Bali pada masa lalu.

“Dahulu, pesisir utara terkenal dengan kekuatan ilmu hitam yang sangat hebat. Mpu Sidiman merasa perlu membersihkan kawasan ini, dan dalam prosesnya, beliau menemukan Tirta Amerta, sumber air suci yang melindungi wilayah ini dari pengaruh jahat,” ungkap Jro Olit.

Jro Olit menegaskan bahwa kisah ini bukan sekadar cerita, tetapi juga simbol perjuangan untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir utara Bali. Drama ini juga menggambarkan pertempuran epik antara Purwasidhi dan seorang penguasa ilmu hitam, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Purwasidhi dengan dukungan rakyat setempat.

Ia juga menjelaskan bahwa persiapan pagelaran ini dilakukan dengan sangat teliti, termasuk upacara dan persembahan di pura-pura untuk memastikan pementasan berjalan lancar.

"Pagelaran ini bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga penghormatan terhadap leluhur yang telah berjuang membersihkan segala malapetaka dan penyakit yang pernah melanda wilayah ini. Melalui seni ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara generasi muda dengan warisan budaya yang sangat kaya," tambahnya.

Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Made Tegeh Okta Maheri, memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi antara pemerintah dan Paguyuban Seniman Bali dalam menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya, pagelaran ini merupakan salah satu acara yang paling ditunggu dalam rangkaian perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.

"Kegiatan budaya dalam Buleleng Development Festival ini berlangsung dari tanggal 16 hingga 22 Agustus 2024. Di hari pertama, kami telah sukses melaksanakan pembukaan dengan berbagai penampilan seni. Dan pada tanggal 17 Agustus, yang bertepatan dengan HUT RI ke-79, kami menampilkan drama Penyalonarangan oleh Paguyuban Seniman Bali Kabupaten Buleleng," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan lembaga seni sangat penting untuk terus mendukung eksistensi dan pengembangan seni tradisional di Kabupaten Buleleng.

"Pagelaran seperti ini tidak hanya menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat Buleleng dalam melestarikan seni tradisi masih sangat tinggi, tetapi juga mengguncang panggung Taman Bung Karno dengan kekuatan seni yang luar biasa," ujarnya. (MC Kab.Buleleng/Mdy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 19 Agustus 2024 | 09:46 WIB
Fashion Show Endek Khas Buleleng Pukau Para Pengunjung BDF 2024