- Oleh MC KAB SELUMA
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 09:30 WIB
: 11 mantan narapidana terorisme (napiter) bersama Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin usai mengikuti upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (17/8/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 180
Kota Gorontalo, InfoPublik – Sebanyak 11 mantan narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara HUT ke-79 Republik Indonesia yang berlangsung di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (17/8/2024). Mereka duduk di bangku VIP bersama tamu undangan lain.
11 mantan napiter hadir bersama Detasemen Khusus 88 Anti-teror Mabes Polri Satuan Tugas Wilayah Gorontalo. Dengan seragam batik lengan panjang, mereka berbaur bersama tamu undangan yang lain.
Kanit Intelijen Densus 88 AT Satgaswil Gorontalo yang enggan ditulis namanya, menyebut kehadiran eks napiter di upacara bendera sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paham radikalisme bisa hilang dari para pengikutnya.
“Mereka ini sudah berikrar kembali ke pangkuan NKRI. Ada yang napiter tahun 2018 sampai tahun 2022. Ada yang dari Pohuwato, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango,” kata perwira menengah Polri itu.
Dikatakannya, para eks napiter terus dipantau dan menjalani pembinaan secara berkala. Mereka bahkan diberikan bantuan usaha dan lapangan kerja supaya bisa eksis dan berbaur dengan warga yang lain.
“Secara berkala mereka kami datangi satu per satu. Diskusi, ngobrol dari hati ke hati. Kita juga kerja sama dengan pemerintah daerah, Baznas, instansi vertikal untuk membantu modal usaha bagi eks napiter. Ada yang UMKM ada yang bengkel dan lainnya,” paparnya.
Ia berharap eks napiter menjadi perpanjangan tangan Polri untuk mencegah paham terorisme berkembang di daerah. Mereka juga menjadi contoh baik bagaimana radikalisme hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain. (mcgoronatloprov/isam)