Harvetnas 2024, TMP Kadilangu Bukti Pejuang Veteran Pertahankan Kemerdekaan

: Ketua DPC LVRI Batang, Peltu. Purn. Suhartono, (kiri) bersama anggota menaburkan bunga sebagai tanda penghormatan kepada para pejuang veteran di TMP Kadilangu, Kabupaten Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 15 Agustus 2024 | 09:06 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 138


Batang, InfoPublik - Peringatan Hari Veteran Nasional (Harvetnas) di Kabupaten Batang diperingati secara sederhana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kadilangu. Makam yang didominasi oleh anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan tempat dikebumikannya para pejuang yang ikut mempertahankan kemerdekaan selama 1945 hingga 1946.

Ketua DPC LVRI Batang Peltu. Purn. Suhartono menyampaikan, hingga saat ini masih terdata pejuang yang telah gugur dan dikebumikan di TMP Kadilangu, sebanyak 71 pejuang. Meski masih banyak pejuang Batang yang telah gugur, namun karena berbagai alasan, sebagian besar dikebumikan bersama masyarakat umum.

“Setiap veteran yang berjuang mempertahankan kemerdekaan, berhak dikebumikan di sini, tapi karena berbagai alasan, keluarga menghendaki untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum. Bersedia atau tidaknya, keputusan ada di tangan keluarga pejuang, kami tidak bisa memaksa,” katanya usai menaburkan bunga di TMP Kadilangu, Kabupaten Batang, Rabu (14/8/2024).

Beberapa titik yang menjadi kantong perjuangan rakyat Batang meliputi wilayah Bandar, Tulis, Warungasem dan Batang Kota. Ditandai dengan dibangunnya tugu di titik-titik tersebut. “Seluruh pejuang di sini mayoritas termasuk dalam Veteran Perang Kemerdekaan, Trikora, Dwikora dan Seroja. Alhamdulillah seluruhnya telah mendapatkan dana kehormatan dan tunjangan veteran,” terangnya.

Berdasarkan data LVRI Batang, hingga kini jumlah Veteran Seroja 15 orang dan Veteran Perdamaian 9 orang. Sedangkan janda veteran sebanyak 65 orang. Salah seorang Veteran Pembela Seroja Timor Timur, Serma Purn. Wardjono yang ikut berjuang pada 1975 mengingatkan kepada generasi muda, bahwa perjuangan tidak hanya terbatas pada pertempuran fisik.

“Generasi masa kini memang tidak merasakan langsung beratnya perjuangan tempo dulu, tapi setidaknya ikut mengambil hikmah, bahwa butuh pengorbanan untuk meraih keberhasilan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)

 

Berita Terkait Lainnya