Bagi Busui Pekerja Pumping ASI Penting Tapi Jangan Sampai Hiperlaktasi, Ini Tipsnya

: dr. Mia Fatmawati, SP.A saat acara talkshow di RSKW, Rabu 14/08/2024.


Oleh MC KAB DEMAK, Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:21 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 181


Demak, InfoPublik - Masa dua bulan pertama adalah masa krusial bagi ibu menyusui atau busui. Ketika ibu tidak dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara langsung, maka disarankan untuk tidak memberikan ASI melalui botol, lebih baik ASI diberikan dengan sendok atau pipet.

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis anak, dr. Mia Fatmawati, SP.A saat acara talkshow di RSKW, Rabu (14/8/2024).

Lanjutnya, jika harus memberikan ASI melalui sendok maupun pipet, maka sebisa mungkin yang memberikan adalah selain ibu bayi, karena bayi sangat mengenal aroma ibunya. ASI yang diberikan lewat sendok juga dapat mencegah risiko bingung puting pada bayi.

Tips memompa ASI

Bagi wanita pekerja, pumping ASI adalah salah satu solusi dalam pemenuhan ASI bagi bayi. Dokter Mia menjelaskan, beberapa hal yang harus menjadi catatan bagi ibu pekerja yaitu supply and demand ASI, artinya semakin sering bayi menyusu semakin banyak pula ASI yang dihasilkan oleh ibu.

“Jika ingin konsisten produksi ASI, maka sering-seringlah memompa, cukup tiga jam sekali karena terlalu sering akan menyebabkan hiperlaktasi, saya menganjurkan untuk memompa ASI di tempat kerja dan selalu konsisten menyusui di malam hari,” jelas dr. Mia

Mia menambahkan, terlalu lama menyimpan ASI perah (ASIP) yang dipumping juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan nilai gizi yang terkandung di dalam ASIP menjadi berkurang dan faktor imunitasnya pun akan turun drastis.

Menyingggung hiperlaktasi, dokter Mia mengungkapkan, beberapa faktor menjadikan penyebab hiperlaktasi pada ibu menyusui, yang pertama faktor dari ibu, yaitu ibu terlalu sering memompa ASI, sedangkan waktu yang baik untuk memompa ASI adalah setiap tiga jam sekali, kedua berkaitan dengan kesalahan pada peresepan ASI booster, dan yang ketiga adalah faktor hormonal yang tidak diketahui. ( Komf/nin)

 

Berita Terkait Lainnya