- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 22 November 2024 | 20:35 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Rabu, 7 Agustus 2024 | 13:06 WIB - Redaktur: Elvira - 212
Singkawang, InfoPublik – Pelaporan inovasi daerah yang baik sejatinya akan berimplikasi kepada sasaran Rencana Pembangunan Daerah (RPD) serta berdampak pada peningkatan daya saing suatu daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Singkawang Siti Kodam Mariana dalam kegiatan Evaluasi Pelaporan Inovasi Daerah Kota Singkawang dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) pada Innovative Goverment Award (IGA) tahun 2024, di Kota Singkawang, Selasa (6/8/2024).
Siti Kodam Mariana menyebutkan, pada ajang IGA 2024 kali ini progres pelaporan inovasi daerah Kota Singkawang masih sangat minim. Dimana banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak mengirimkan inovasinya pada aplikasi IGA.
“Untuk tahun 2023 kita mengirimkan sebanyak 23 inovasi yang dilaporkan, namun sampai hari ini untuk 2024 masih jauh dari harapan,” ucapnya.
Per 5 Agustus 2024, Siti Kodam melaporkan jumlah inovasi yang sudah dientri ke dalam aplikasi IGA sebanyak 12 inovasi yang berasal dari 11 OPD. Namun dari 12 inovasi tersebut hanya tiga inovasi yang layak diikutsertakan atau memiliki skor kematangan di atas 85.
“Inovasi yang dilaporkan hanya untuk yang telah memiliki skor kematangan 85 dari 111 dan telah diimplementasikan bukan hanya inisiatif atau uji coba. Apabila inovasi yang di bawah angka tersebut diikutsertakan maka akan mempengaruhi nilai indeks inovasi daerah Pemkot Singkawang secara keseluruhan,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaring seluruh OPD agar mau mengirimkan inovasinya pada aplikasi IGA. Di antaranya, lomba Kresida dan Si Semangad, penjaringan proyek perubahan Diklat PKP dan PKA, menyurati OPD untuk pelaporan inovasi, sosialisasi IGA, hingga upaya jemput bola ke OPD, kecamatan, kelurahan dan unit kerja di Lingkungan Pemkot Singkawang.
“Kalau sudah penilaian Pemkot ini bukan lagi perorangan, mohon untuk komitmennya. Paling tidak yang masuk 10 besar Kresida dan Si Semangad dalam 2 tahun terakhir itu saja sudah lumayan kalau ada komitmen ikut semua,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro kembali memberikan atensi khusus terkait evaluasi pelaporan inovasi daerah Kota Singkawang yang dinilai mengalami tren penurunan sejak menjadi yang terbaik pada 2021 lalu.
“Memang kita ada sedikit pengalaman tidak mengenakan saat menjadi yang terbaik di tahun 2021, namun kita juga harus bergerak maju,” ujar Sumastro.
Ia pun menyoroti, agar seluruh OPD dapat kembali bersemangat untuk terus menciptakan dan mengirimkan inovasinya. Serta memaknai penciptaan inovasi tersebut untuk kemajuan Kota Singkawang.
“Kembalikan lagi pada filosofinya di mana kita menciptakan suatu inovasi bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kemajuan Kota Singkawang. Jadi tolong kita sama-sama serius, jika tidak serius tentu ini akan berdampak pada penilaian kinerja Pj Wali Kota,” tegasnya.
Sumastro pun berharap, dalam empat hari ke depan agar seluruh OPD dapat memaksimalkan pengentrian inovasi pada aplikasi IGA khususnya untuk inovasi yang telah diimplementasikan perangkat daerah.
“Deadline tinggal empat hari lagi, jadi tolong fokuskan untuk entri inovasi yang dimiliki oleh OPD pada aplikasi IGA. Selebihnya untuk skor pematangan saya minta Bappeda untuk lebih gencar lagi memonitoring yang telah dientri,” ujarnya.
MC Kota Singkawang